Home Tips Investasi Keuangan Mengenal Tipe-tipe Investor Dilihat dari Risiko Profilnya

Mengenal Tipe-tipe Investor Dilihat dari Risiko Profilnya

by HSB
Tipe-tipe Investor

Dalam dunia investasi terdapat berbagai tipe-tipe investor dalam mengatasi risiko investasi. Profil risiko sendiri menjadi salah satu kunci utama supaya investor bisa nyaman berinvestasi. Alasannya, dengan mengetahui profil risiko, investor pemula sekali pun bisa memilih instrumen investasi dan produk sesuai dengan karaktermu. Yuk ketahui lebih lanjut mengenai tipe investor di bawah ini. 

Mengenal Konsep Profil Risiko

Mengenal Konsep Profil Risiko

Pada dasarnya, profil risiko yaitu tolak ukur investor saat akan mengalokasikan aset terhadap risiko investasi. Karakter investor dalam menghadapi risiko investasi sangat mempengaruhi kegiatan investasi dan perencanaan keuangan pada masa depan.

Profil risiko ini biasanya dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan alokasi aset investasi yang tepat untuk portofolio. Dalam hal ini, profil risiko akan membantu investor dalam memilih instrumen dan produk investasi sesuai dengan karakteristik masing-masing. 

Setiap instrumen investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. Semakin tinggi imbal hasil atau keuntungannya, makin tinggi juga risikonya. Maka dari itu, sebagai investor harus memahami profil risiko masing-masing agar bisa memilih jenis investasi dengan tepat. Jadi kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang optimal pada masa mendatang. 

Sederhananya, profil risiko sangat memudahkan investor untuk menentukan jenis investasi yang tepat sesuai risiko yang mampu kamu toleransi. Nah, sekarang kamu harus mengenal tipe-tipe investor secara lebih lanjut berdasarkan profil risikonya pada pembahasan berikutnya. 

Baca juga: 6 Jenis Investor Berdasarkan Sifatnya

4 Tipe Investor Dilihat dari Risiko Profilnya

Tipe Investor Dilihat dari Risiko Profilnya

Terdapat 4 tipe-tipe investor yang akan kamu jumpai dalam dunia investasi, yaitu investor konservatif, moderat, agresif, dan sleeping investor. Sebelum mulai berinvestasi, sebaiknya kamu memahami terlebih dahulu profil investasi tersebut supaya bisa menanamkan modal dengan tepat. Kalau begitu, mari simak 4 tipe investor berikut ini. 

Baca Juga:  Apa itu Pips Forex, Gold, dan Index? Begini Cara Hitungnya

1. Investor Konservatif (Risiko Rendah)

Investor konservatif cenderung mengalokasikan dananya pada instrumen investasi dengan risiko rendah. Nah, bagi kamu yang cenderung menghindari risiko tinggi dan memiliki pemahaman pengetahuan investasi terbatas, maka kamu dapat memilih instrumen investasi yang rendah. 

Untuk investor yang memiliki jadwal padat dan tidak sempat menganalisa pergerakan investasi, sebaiknya kamu juga memilih investasi dengan risiko rendah. Investor yang masuk dalam golongan ini biasanya para investor pemula yang baru terjun ke dunia investasi. 

Investor konservatif ini biasanya lebih mengutamakan keamanan daripada keuntungan yang dihasilkan. Contoh investasinya yaitu deposito, obligasi, atau emas.

Baca juga: 5 Metode Penilaian Investasi yang Efektif, Investor Wajib Tahu!

2. Investor Moderat (Risiko Sedang)

Investor moderat biasanya mengharapkan profit yang lebih besar, tetapi tetap tidak menginginkan pengurangan nilai pokok investasi yang signifikan dari penanaman modal awal. Bisa dikatakan investor ini memilih risiko investasi sedang, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. 

Umumnya, investor moderat menanamkan modal untuk jangka menengah dengan harapan timbal balik yang diperoleh dapat mencukupi kebutuhan finansial pada masa depan. Investor moderat biasanya sangat berhati-hati ketika mengkombinasikan instrumen investasi agresif seperti saham ke dalam portofolio investasi mereka.

Pasalnya, investor moderat cenderung menghindari kerugian akibat risiko tinggi, sehingga hanya melibatkan instrumen seperti saham hanya dalam persentase kecil. Contoh tujuan investasi dengan risiko sedang yaitu pembelian properti dan tambahan modal usaha.

Namun, jika kamu ingin mengkombinasikan investasi risiko sedang dengan risiko tinggi, kamu bisa berinvestasi deposito, obligasi, dan saham. 

3. Investor Agresif ( Risiko Tinggi)

Investor agresif memiliki prinsip high risk gain atau berani mengambil risiko investasi tinggi. Tipe investor ini biasanya terjadi pada investor yang sudah berpengalaman dan cenderung mencari keuntungan besar. Investor agresif cenderung siap dengan segala risiko yang terjadi, baik investasi berkurang hingga mendapat keuntungan yang besar. 

Baca Juga:  10 Cara Memilih Investasi Di Pasar Modal Bagi Pemula

Tipe investor agresif sudah biasa berhadapan dengan fluktuasi harga pasar, bahkan terhadap fluktuasi yang ekstrem. Umumnya, investor ini tidak pernah takut untuk menanamkan modal pada instrumen investasi yang memiliki profil risiko tinggi seperti saham dan kripto. 

Baca juga: Lebih Untung Yang Mana, Investasi Emas atau Reksadana?

4. Sleeping Investor 

Istilah sleeping investor baru dikenal akhir-akhir ini. Artinya investor yang memperoleh keuntungan tinggi tanpa harus melakukan banyak hal. Investor tipe ini biasanya ditandai dengan investasi jangka panjang.

Sleeping investor cenderung berpikir sistematis dan tidak terlalu berpikir keras dalam memperhitungkan keuntungan. Untuk menjadi sleeping investor, kamu bisa mulai dengan berinvestasi sesuai dengan kemampuan dana yang dimiliki. Selain itu, kamu juga harus memahami fundamental keuangan dan strategi investasi. 

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menjadi sleeping investor, di antaranya mengumpulkan dana untuk investasi jangka panjang, memahami berbagai istilah terkait investasi, serta mau mempelajari jenis-jenis investasi yang memberikan keuntungan passive income pada masa mendatang. 

Ketika kamu mengetahui tipe-tipe investor, kamu akan lebih mudah dalam memilih instrumen investasi. Kamu juga bisa menetapkan strategi yang tepat supaya mendapatkan keuntungan maksimal. Tujuan adanya klasifikasi investor ini supaya kamu bisa fokus untuk mengoptimalkan investasi dan dana yang kamu miliki. 

Jadi, kamu termasuk tipe investor yang mana? Jika kamu mempertimbangkan risiko dan return yang tinggi, bisa jadi kamu termasuk investor agresif. Sedangkan jika kamu cenderung mencari instrumen investasi dengan risiko rendah, artinya kamu merupakan investor konservatif. 

Nah, untuk mulai berinvestasi kamu bisa download aplikasi HSB dan buat akun demo. HSB merupakan aplikasi trading yang menerapkan sistem transaksi transparan. HSB juga sudah diawasi lembaga resmi BAPPEBTI. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dan ragu lagi berinvestasi di HSB. 

Baca Juga:  Asesmen Portofolio, Langkah Penting Sebelum Berinvestasi

Di aplikasi HSB, kamu bisa melakukan simulasi trading saham online terlebih dahulu untuk mengenal lebih dalam apa sebenarnya tipe investasi kamu. Yuk mulai investasi sekarang juga dan rasakan trading yang aman, nyaman, dan cepat bersama HSB.***

 

Mungkin kamu suka

HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288