Home Tips Investasi Keuangan 3 Strategi Swing Trading Paling Sering Digunakan!

3 Strategi Swing Trading Paling Sering Digunakan!

by HSB
swing trading

Sebagai trader pemula, kamu wajib mempelajari berbagai strategi trading. Salah satunya adalah strategi swing trading yang paling sering digunakan oleh trader untuk meraih cuan dengan cepat.  Kenapa ada banyak swing trader sangat menyukai strategi ini? Waktu yang digunakan sangat singkat dan mampu memberikan peluang profit dalam trading. Ingin tahu lebih jelasnya? Yuk, simak artikel di bawah ini.

Apa Itu Swing Trading?

Swing trading adalah teknik trading yang dilakukan untuk memperoleh profit dalam waktu yang sangat singkat. Inilah alasan mengapa ada banyak trader profesional  yang memilih strategi swing trading. 

Berapa lama waktu yang diperlukan swing trader untuk mendapatkan profit? Bagi Sobat Trader yang masih pemula, mungkin dibutuhkan waktu antara 1 minggu hingga 1 bulan untuk bisa meraih peluang profit. Swing trading pada dasarnya memerlukan  kombinasi analisis teknikal dan analisis fundamental dengan membaca pola pergerakan grafik ditunjang dengan analisis berita terkait isu ekonomi dan geopolitik. 

Baca Juga: Scalping vs Swing Trading, Mana yang Lebih Baik?

4 Kelebihan Swing Trading

swing trading adalah

Jika ada banyak trader yang menyukasi strategi ini, tentu ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan, seperti: 

1. Gerakan Harga Cepat

Swing trading kebanyakan dipakai para  trader untuk menahan pergerakan harga atau sebagai antisipasi apabila grafik tiba-tiba menurun. Memanfaatkan gelombang pergerakan grafik yang sangat cepat ini membuat para trader tidak perlu melakukan evaluasi yang terlalu lama.

Baca Juga:  Mau Lanjut Kuliah? Simak Dahulu 6 Cara Menabung untuk Biaya Kuliah Ini

2. Waktu Trading Singkat

Strategi trading ini menggunakan waktu yang singkat dan profit yang menguntungkan. Jika kamu dapat memanfaatkan strategi ini dengan baik, maka dalam waktu beberapa jam saja kamu sudah  bisa melakukan cut loss dan memulai kembali trading di lain waktu.

Baca Juga: Perbedaan Position Trader, Swing Trader, dan Day Trader

3. Memiliki Peluang Profit 

Mendapatkan profit yang diinginkan, seorang swing trader dapat menganalisis harga pasar. Apabila harga pasar yang ditawarkan pada titik $1 maka kamu bisa membeli dua kali lipatnya. Pelajari pergerakan grafik dalam waktu beberapa jam sampai sehari, jika grafik masih stabil dalam seminggu kamu cukup mempertahankannya dan jika pergerakan grafik sudah mulai menurun kamu wajib cut loss tanpa harus melakukan evaluasi lagi.

4. Mengikuti Pergerakan Harga

Sebagai swing trader, mengikuti pergerakan harga merupakan sebuah keharusan  untuk meraih  peluang profit yang lebih besar. Banyak para trader bertahan pada posisi harga yang menurun karena mereka yakin suatu saat nanti harganya akan naik dan berpeluang profit.

 Kelemahan Swing Trading

 Kelemahan Swing Trading

Bukan tanpa risiko, Sobat Trader juga perlu mengetahui kelemahan dari strategi swing trading, seperti:

1. Tidak Dapat Dievaluasi

Pergerakan gelombang grafik yang sangat cepat membuatmu susah untuk melakukan evaluasi lebih lanjut, karena swing trading digunakan dalam trading jangka pendek. Jika skill terkuat kamu adalah evaluasi dan analisis, mungkin kamu kurang cocok menggunakan strategi ini.

2. Sulit Menentukan Titik Harga

Salah satu kelemahan strategi ini adalah susahnya menentukan titik harga jual yang sesuai dengan keinginanmu. Contohnya, karena pergerakan grafik jual beli saham yang sangat cepat kamu akan sulit untuk melakukan prediksi kedepannya

Baca Juga: Mengetahui Pengertian Indikator Fibonacci dan Strateginya

3 Indikator Swing Trading

3 Indikator Swing Trading

Berikut indikator yang terdapat pada swing trading, yaitu:

Baca Juga:  Bagaimana Cara Menggunakan Indikator Stochastic

1. Moving Average (MA)

Indikator moving average adalah yang paling baik terletak pada jangka waktu MA20-MA100, padahal jangka waktu yang baik adalah MA250, kenapa demikian? Karena, saat mengendalikan grafik dalam bentuk sinyal harus mengikuti pergerakan harga.

Contoh singkatnya jika kamu ingin melakukan trading menggunakan swing trading dengan indikator moving average untuk 50 hari, kamu cukup melakukan settingan MA50, dimana kamu akan mendapatkan pergerakan grafik dalam waktu 50 hari.

2. Moving Convergence Divergence (MACD)

Indikator Moving Convergence Divergence merupakan indikator yang menggabungkan dua moving average dalam menentukan harga tren pasar. Swing trader menjadi acuan kapan mereka bullish dan bearish, sebagai perkiraan apakah harga akan naik ataupun menurun dalam jangka waktu yang ditentukan.

MACD sangat mudah dipahami. Misalnya, kita harus menghitung Exponential Moving Average (EMA) di titik bobot 10 hari dan 20 hari terakhir. EMA lebih ke titik bobot yang mengarah pada data yang terbaru, dimana dijabarkan pada rumus berikut:

MACD = EMA 10 hari – EMA 20 hari

Dimana EMA 10 hari pergerakan grafiknya mulai besar daripada EMA 20 hari terakhir dan hasilnya akan negatif jika terbalik.

3. Price Action dan Volume

Indikator Price Action dan Volume merupakan indikator yang menjadi acuan harga tertinggi. Price action digunakan sebagai acuan analisis teknik sedangkan volume digunakan sebagai konfirmasi kuatnya atau lemahnya price action pada titik harga tersebut

Misalnya suatu grafik memiliki volume rendah maka price action-nya tentu akan rendah juga dan potensi profit juga kecil, namun jika volume tinggi maka price action akan mengalami profit yang besar. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Trading Emas Tanpa Loss? ini Tipsnya!

Tips Mengatasi Risiko Swing Trading

Tips Mengatasi Risiko Swing Trading

1. Stop Loss

Apabila grafik sudah mulai memperlihatkan volume rendah maka hal yang kamu lakukan adalah cut loss atau stop loss, jika kamu biarkan maka peluang untuk mendapatkan profit akan hilang. Sobat trader bisa mengaplikasikan cara ini dengan mengamati secara menyeluruh terkait tren dalam jangka waktu 1 minggu atau 1 bulan. 

Baca Juga:  Bearish Reversal Patterns, Pola Trading yang Harus Diwaspadai

2. No Average Loss

Strategi pencegahan yang dilakukan para trader untuk menghindari harga pasar agar tidak membeli atau menimbun aset saat harga turun dan menjualnya saat harga naik. Sobat trader harus mengetahui jika ada kemungkinan kerugian yang besar apabila pembelian aset bernilai tinggi dilakukan secara sembrono.

3. Hold

Jika suatu pergerakan grafik normal dan tidak menimbulkan risiko kerugian buat kamu, sebaiknya kamu melakukan hold, karena kamu bisa memanfaatkan keuntungan ini kedepannya untuk meraih profit yang besar.

Kamu bisa menerapkan strategi swing trading ke dalam akun tradingmu menggunakan platform HSB Investasi sebagai broker forex terpercaya. HSB Investasi memiliki beragam kelas edukasi trading yang lengkap mengenai bagaimana cara trading forex

Selain itu, HSB Investasi memiliki izin resmi dari BAPPEBTI dan sudah terjamin keamanannya. Segera download aplikasi HSB Investasi dan registrasikan akun tradingmu  sekarang juga!***

Quick Links
HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288