Bagaimana rumus price to earning ratio? Tujuan utama dari kegiatan trading adalah peningkatan nilai aset untuk mendapatkan keuntungan. Karena itulah, kamu perlu melihat apakah sebuah perusahaan mengalami pertumbuhan yang baik dengan cara menilai keseimbangan utang dengan hasil yang diterima perusahaan tersebut.
Namun terdapat hal lain yang umumnya dilakukan perusahaan agar menarik investor, yaitu price to earning ratio. Price to earning ratio digunakan agar investor dapat mempertimbangkan pembelian saham perusahaan tersebut. Pahami apa itu price to earning ratio dan cara menghitungnya dengan menyimak ulasan dalam artikel ini.
Apa Itu Price to Earning Ratio?
Price to earning ratio atau PER adalah besaran nilai yang digunakan sebagai dasar analisis fundamental keuangan pada perusahaan. PER digunakan untuk menunjukkan rasio valuasi saham dengan memperkirakan hubungan harga saham dengan laba per lembar atau biasa dikenal dengan earning per share.
Rumus perhitungan PER sendiri pada umumnya digunakan untuk membandingkan beberapa perusahaan pada industri yang sama sebelum akan melakukan pembelian saham. Nilai price to earning ratio yang tinggi diartikan bahwa perusahaan diharapkan akan mengalami pertumbuhan laba bersih yang tinggi dan memberikan keuntungan yang besar untuk para investor.
Pentingnya PER untuk memperkirakan nilai suatu produk dibuktikan dengan penetapan indeks saham IDX Value30 oleh Bursa Efek Indonesia. IDX Value30 digunakan untuk menilai kinerja 30 saham dengan perkiraan nilai yang rendah dengan tingkat likuiditas transaksi tinggi.
Baca juga: Mari Belajar Valuasi Saham Di Sini!
Fungsi Menghitung Price to Earning Ratio
Fungsi PER (Price-Earnings Ratio) adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi valuasi saham
PER digunakan untuk mengevaluasi valuasi saham suatu perusahaan. Dengan membandingkan harga saham dengan pendapatan perusahaan, investor dapat menentukan apakah harga saham tersebut terlalu mahal atau murah. PER yang lebih tinggi menunjukkan valuasi yang lebih tinggi, sedangkan PER yang lebih rendah menunjukkan valuasi yang lebih rendah.
2. Perbandingan dengan perusahaan sejenis
Memungkinkan investor untuk membandingkan valuasi saham suatu perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Hal ini membantu dalam menentukan apakah saham tersebut memiliki valuasi yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya.
3. Indikator potensi keuntungan
PER dapat memberikan gambaran tentang potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi saham. Semakin rendah PER, semakin cepat investor dapat mengembalikan investasinya melalui pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
4. Analisis fundamental
Menggunakan PER sebagai salah satu indikator dalam analisis fundamental. Dalam kombinasi dengan metrik keuangan lainnya, seperti laba per saham (EPS), PER dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan investasi.
5. Identifikasi saham overvalued atau undervalued
Dengan memperhatikan PER suatu saham, investor dapat mengidentifikasi saham yang mungkin overvalued (harga terlalu tinggi dibandingkan dengan pendapatan) atau undervalued (harga terlalu rendah dibandingkan dengan pendapatan). Hal ini dapat membantu dalam memilih saham yang memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan.
Rumus Price to Earning Ratio
Dalam menghitung price to earning ratio, ada 2 komponen yang harus diterapkan. 2 komponen tersebut yaitu harga saham per lembar dan earning per share atau EPS. Kamu dapat membagi kedua komponen tersebut untuk mendapatkan nilai PER perusahaan. Saat ini terdapat nilai EPS yang ideal untuk perusahaan yaitu 15 hingga 25. Untuk menghitung PER, rumus yang digunakan adalah:
harga saham per lembar
PER = ––––––––––––––––––––––
EPS
Contoh Cara Perhitungan Price to Earning Ratio
Agar dapat memahami perhitungan price to earning ratio secara lebih jelas, perhatikan contoh menghitungnya di bawah ini:
1. Diketahui
- Abadi dan PT. Jaya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor makanan. Keduanya memiliki harga saham per lembar yang berbeda yaitu Rp. 40.000 untuk PT. Abadi dan Rp. 2.400 untuk PT. Jaya. Selanjutnya, rasio EPS yang didapatkan oleh PT. Abadi selama 12 bulan sebesar Rp. 4.000, sedangkan PT. Jaya mendapatkan nilai EPS sebesar Rp. 100.
2. Perhitungan
Melalui keterangan di atas, maka dapat perhitungan price to earning ratio dapat dilakukan sebagai berikut:
harga saham per lembar
PER PT. Abadi = ––––––––––––––––––––––
EPS
Rp. 40.000
= –––––––––––
Rp. 4.000
= 10
harga saham per lembar
PER PT. Jaya = ––––––––––––––––––––––
EPS
Rp. 2.400
= –––––––––––
Rp. 1.00
= 24
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka didapatkan hasil bahwa PER PT. Abadi sebesar 10 dan PER PT. Jaya sebesar 24. Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Abadi memiliki nilai PER yang lebih rendah jika dibandingkan dengan PT. Jaya, meskipun memiliki EPS yang lebih tinggi.
Baca juga: Apa Itu Initial Public Offering dan Bagaimana Prosesnya?
Nilai PER tersebut dapat digunakan sebagai acuan pemilihan saham perusahaan yang potensial untuk investasi. Kamu dapat melihat standar ideal nilai PER terutama ketika dalam kondisi krisis. Nilai PER 15 merupakan nilai minimal yang memiliki peluang return menjanjikan. Apabila nilai PER berada di bawah 15, sangat disarankan untuk tidak melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Jadi itulah penjelasan mengenai rumus price to earning ratio atau PER. Perhitungan ini penting dilakukan agar trading saham yang dilakukan dapat memberikan keuntungan sesuai dengan nilai yang diharapkan. Namun perlu diingat bahwa dalam menentukan saham, tidak hanya PER tetapi banyak hal penting yang harus dipertimbangkan.
Ingin belajar lebih banyak ilmu mengenai trading? daftarkan akun anda ke platform trading tepercaya HSB. Seminar HSB akan dilakukan secara gratis dengan topik menarik seputar dunia trading dan analisis teknis. Informasi yang dibagikan tentu akan membantu investor untuk berkembang dan belajar banyak pengetahuan trading yang lebih cuan.
Tunggu apa lagi? Kunjungi website HSB sekarang juga dan pelajari beragam ilmu trading bermanfaat dari ahlinya!***
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Mengapa PER itu penting?
PER penting karena memberikan gambaran tentang seberapa mahal atau murah saham tersebut dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
Berapa PER yang baik?
Tidak ada angka PER yang secara mutlak dapat dikategorikan sebagai baik atau buruk karena hal ini tergantung pada industri, sektor, dan kondisi pasar secara keseluruhan. PER yang dianggap baik dapat bervariasi tergantung pada karakteristik bisnis perusahaan dan ekspektasi pasar.
Bagaimana Cara Menghitung PER?
Rumus dasar untuk menghitung PER = Harga Saham / Laba Bersih per Saham