Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
Perbedaan Saham dan Obligasi yang Wajib Kamu Ketahui

Apakah kamu sudah mengetahui apa perbedaan saham dan obligasi? Meskipun keduanya mengeluarkan surat sebagai bentuk kepemilikan aset investasi, namun jenis surat yang diberikan kepada investor berbeda.

Surat tersebut dapat diperjualbelikan di dalam bursa efek atau pasar modal. Lalu, apa yang membedakan saham dengan obligasi?

Sebelum kamu mulai berinvestasi, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu perbedaan antara saham dan obligasi. Yuk, langsung simak saja pembahasan lengkapnya di bawah ini!

[lwptoc]

Apa Itu Saham?

Apa Itu Saham

Saham menjadi jenis investasi yang sangat populer di kalangan investor. Baik pemain lama maupun pemain baru, banyak yang tertarik untuk berinvestasi saham karena kemampuannya memberikan return yang besar. Menurut Otoritas Jasa Keuangan, saham memiliki pengertian sebagai berikut:

“Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.  Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim (hak) atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)”.

Mengacu pada keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham merupakan surat yang menyatakan bahwa seorang investor memiliki sebagian aset pada suatu perusahaan. Investor akan mendapatkan dividen atas aset saham yang mereka miliki.

Supaya kamu dapat memahami cara kerja saham, silakan simak ilustrasi berikut ini:

Perusahaan teknologi multinasional terbesar di dunia menerbitkan 2000 lembar saham kepada masyarakat luas. Kamu pun tertarik untuk membeli 200 lembar sahamnya. Jika dihitung-hitung, maka persentase kepemilikan saham yang kamu terima sebesar 10%.

Dari persentase kepemilikan tersebut, maka kamu akan mendapatkan dividen sebesar 10% juga. Namun perlu diingat, dividen yang kamu terima juga dilihat dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.

Saham memiliki 2 jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa dan saham preferen memiliki persamaan dari segi pemberian hak untuk pengambilan keputusan penting di dalam suatu perusahaan.

Hal yang membedakan antara kedua jenis saham tersebut terletak pada pemberian dividen kepada investor. Investor yang memilih saham preferen akan mendapatkan dividennya terlebih dahulu dibandingkan mereka yang memiliki saham biasa.

Apa Itu Obligasi?

Instrumen investasi obligasi juga sangat populer di kalangan investor, namun biasanya investor pemula jarang memilih investasi ini. Alasannya bukan karena jenis investasi ini tidak cocok bagi para pemula, tetapi masih banyak yang belum mengetahui apa itu obligasi dan bagaimana cara kerjanya.

Obligasi merupakan jenis investasi yang diterima oleh investor dalam bentuk surat utang. Surat ini diterbitkan oleh perusahaan atau entitas pemerintah dan memiliki periode jatuh tempo.

Mungkin kamu bingung, apa maksudnya dengan investasi, tapi dalam bentuk surat utang? Investasi di dalam obligasi memiliki sifat pinjam meminjam, di mana investor dapat disebut juga sebagai kreditur dan pihak penerbit obligasi disebut sebagai debitur.

Debitur harus melunasi uang yang dipinjamkan oleh kreditur sesuai dengan waktu jatuh tempo yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Tentu saja, ada bunga yang harus dibayarkan kepada kreditur. Dari bunga itulah kreditur mendapatkan keuntungannya.

Fakta menariknya, bunga di dalam obligasi memiliki istilah lain, yaitu kupon. Apabila kamu ingin berinvestasi obligasi, maka return yang didapatkan berupa kupon.

Obligasi memiliki berbagai macam jenis, sama seperti saham. Berikut ini 5 jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal.

  • Obligasi korporasi yang diterbitkan oleh BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta nasional.
  • Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam (diatur dalam UU No.19/2008).
  • Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh pemerintah (diatur dalam UU No.24/2002).
  • Efek Beragun Aset (EBA) yang diterbitkan oleh Underlying Asset.
  • Sukuk Koperasi yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.

Sekarang kamu sudah memahami bahwa obligasi merupakan surat utang. Menurut kamu, apakah surat utang tersebut bisa diperjualbelikan di pasar seperti saham?

Jawabannya adalah bisa, kamu dapat menjual obligasi yang dimiliki pada pasar sekunder. Kamu tidak harus memegang surat utang tersebut hingga tanggal jatuh tempo.

5 Perbedaan Saham dan Obligasi

Perbedaan Saham dan Obligasi

Saham dan obligasi memiliki berbagai perbedaan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Setidaknya ada 5 perbedaan mendasar antara saham dan obligasi, yaitu:

1. Bentuk Surat

Sesuai dengan pembahasan di atas, kamu tentu sudah memahami perbedaan bentuk surat antara saham dan obligasi. Saham mengeluarkan surat kepemilikan dan obligasi mengeluarkan surat utang. Jadi, meskipun bentuk dokumennya mirip, tetapi sifat dari surat berharga terkait saham dan obligasi berbeda.

2. Badan yang Menerbitkan

Badan penerbit saham merupakan Perusahaan Terbuka (Tbk.). Sedangkan, obligasi diterbitkan oleh perusahaan dan entitas pemerintah.

3. Jangka Waktu

Perbedaan saham dan obligasi selanjutnya terletak pada jangka waktu kepemilikan dan investasinya. Saham memiliki jangka waktu kepemilikan yang tidak terbatas selama perusahaan tersebut masih berdiri. 

Sebaliknya, obligasi memiliki batasan waktu sesuai dengan jangka waktu pembayaran yang telah ditetapkan. Jadi, saham lebih cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang.

4. Keuntungan Investasi

Perbedaan saham dan obligasi yang keempat terletak pada tingkat potensi keuntungannya. Nilai saham bersifat lebih fluktuatif dan lebih sulit diperkirakan. Tetapi di saat bersamaan, kamu bisa mendapatkan return yang tinggi melalui saham. Tentu saja, potensi keuntungan yang besar ini juga datang dengan risiko yang tinggi.

Berbeda dengan saham, potensi keuntungan obligasi lebih stabil dan cenderung lebih rendah. Meskipun obligasi memberikan return yang rendah, tingkat risikonya pun juga lebih rendah. Jadi, obligasi lebih cocok untuk kamu yang menginginkan instrumen investasi yang lebih aman.

5. Fluktuasi Harga

Seperti yang disebutkan sebelumnya, harga saham bersifat lebih fluktuatif ketimbang obligasi. Peningkatan harga saham cenderung fluktuatif ketika terjadi perubahan kondisi ekonomi. Berbeda dengan pergerakan harga obligasi yang cenderung stabil.

Mana yang Lebih Menguntungkan, Saham atau Obligasi?

Setelah memahami pengertian dan perbedaannya, lalu jenis investasi mana yang harus kamu pilih sebagai investor pemula? Lebih menguntungkan saham atau obligasi? 

Jawabannya adalah profitabilitas saham versus obligasi dapat sangat bervariasi tergantung pada kondisi pasar, saham atau obligasi tertentu yang dimaksud, dan strategi investasi yang digunakan.

Secara historis, saham umumnya memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada obligasi dalam jangka panjang. Namun, saham juga dikaitkan dengan risiko dan volatilitas yang lebih tinggi daripada obligasi. Artinya, meskipun saham memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi, mereka juga dapat mengalami kerugian yang signifikan dalam waktu singkat.

Obligasi, di sisi lain, umumnya dianggap kurang berisiko dibandingkan saham dan dapat memberikan sumber pendapatan yang lebih stabil. Namun, imbal hasil obligasi biasanya lebih rendah daripada pengembalian saham, jadi meskipun obligasi menawarkan stabilitas lebih, obligasi mungkin tidak memberikan potensi pertumbuhan sebanyak mungkin.

Pada akhirnya, keputusan antara berinvestasi dalam saham atau obligasi bergantung pada toleransi risiko individu, tujuan investasi, dan situasi keuangan secara keseluruhan. Diversifikasi sering direkomendasikan sebagai strategi untuk menyeimbangkan risiko dan pengembalian, yang dapat melibatkan kombinasi saham dan obligasi dalam portofolio.

Jadi, sekarang kamu sudah memahami perbedaan saham dan obligasi, bukan? Instrumen investasi apa yang akan menjadi pilihan pertama kamu?

Apapun jenis investasinya, pastikan kamu selalu ter-update dengan informasi terbaru seputar pergerakan pasar saham maupun obligasi. Bagaimana caranya untuk selalu mendapatkan berita terbaru dengan cepat dan akurat?

Kamu bisa menggunakan aplikasi HSB untuk melihat pergerakan harga pasar secara real-time. HSB merupakan Broker Trading No. 1 di Indonesia dan sudah teregulasi BAPPEBTI. Maka itu, informasi yang kamu terima sudah pasti akurat dan dapat dipercaya.

Selain itu, kamu juga bisa ikut belajar trading pemula melalui aplikasi HSB. Jadi, tidak hanya informasi seputar dunia investasi saja yang bisa kamu dapatkan, namun juga segala hal berbau trading. Yuk, download aplikasi HSB sekarang dan registrasi akun investasi sekarang juga!***

DISCLAIMER

Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.

 

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Mulai Pengalaman Trading Terbaik