Home Pengetahuan Keuangan 5 Tips Memilih Reksa Dana yang Tepat dengan Profil Anda

5 Tips Memilih Reksa Dana yang Tepat dengan Profil Anda

by HSB
Memilih Reksa Dana

Memilih reksa dana tidak dapat dilakukan secara sembarangan jika kamu memiliki tujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sudahkah kamu mengetahui cara memilihnya yang tepat? Reksa dana merupakan jenis investasi yang cocok bagi pemula, apalagi dengan modal yang tidak terlalu besar. 

Kamu juga pasti tidak asing dengan reksa dana. Belakangan ini, mulai banyak orang yang tertarik pada instrumen investasi yang satu ini sebab diketahui memiliki profil risiko yang tidak terlalu besar. Benarkah demikian? Mari simak artikel berikut ini untuk mengenal reksa dana lebih lengkap dan mengetahui cara memilih yang benar.

Pengertian Reksa Dana

Reksa dana adalah instrumen investasi yang bekerja dengan mengumpulkan dana masyarakat dan mengubahnya menjadi surat berharga. Hal ini dilakukan dengan bantuan pengelolaan manajer investasi. 

Secara umum, reksa dana diciptakan untuk menjadi alat mengumpulkan modal dari masyarakat dengan waktu yang terbatas. Namun investor tertarik untuk mengembangkan dananya melalui sebuah investasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada 3 komponen yang harus dipenuhi dalam proses berjalannya reksa dana. Pertama, dana dari investor. Kedua, menentukan portofolio efek sebagai alat investasi reksa dana. Ketiga, pengelolaan dana investasi oleh manajer investasi. 

Jika memilih reksa dana, kamu tidak perlu lagi mengkhawatirkan pengelolaan investasi karena hal tersebut sudah dilakukan oleh ahlinya. Selain itu, risiko yang dimiliki juga jauh lebih rendah dan kamu  tetap bisa melakukan investasi meski hanya dengan modal Rp.100.000.

Baca juga: Inilah Cara Menghitung NAB Reksa Dana dengan Benar

3 Jenis Reksa Dana

Berbagai Jenis Reksa Dana

Berbagai macam surat berharga seperti yang disebutkan di atas membagi reksa dana ke beberapa jenis. Kamu bisa memilih reksa dana yang sesuai, tetapi pastikan untuk mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan dan profil risiko masing-masingnya. Simak penjelasannya berikut ini:

Baca Juga:  Mengenal Kebijakan Moneter Forward Guidence

1. Reksa Dana Pasar Uang

Jenis reksa dana yang pertama adalah pasar uang. Dalam reksa dana ini, kamu akan melakukan investasi pada pasar uang dengan masa jatuh tempo tertentu. Umumnya, pasar uang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk investasi reksa dana pasar uang biasanya berupa deposito berjangka, sertifikat bank Indonesia, dan jenis surat berharga pada pasar uang lainnya. 

Jika kamu membutuhkan reksa dana dengan profil risiko yang konservatif, maka reksa dana pasar uang adalah jawabannya. Hal ini dikarenakan pasar uang menjaga likuiditas dan memelihara modal investor. Sehingga dibanding jenis reksa dana lainnya, pasar uang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap merupakan bentuk reksa dana yang memberikan 80 persen aset dalam bentuk efek utang atau obligasi sebagai alat investasi. Tujuan dari pengalihan modal tersebut adalah agar kegiatan investasi dapat memberikan tingkat pengembalian hasil yang tetap dan stabil. 

3. Reksa Dana Saham

Mungkin, jenis reksa dana ini menjadi yang paling umum kamu dengar. Tak jauh berbeda dengan saham, reksa dana saham merupakan proses investasi yang menanamkan modalnya sebanyak 80 persen ke bentuk efek yang bersifat ekuitas. Dalam reksa dana ini, kamu memiliki peluang keuntungan yang lebih besar sebab mengikuti pergerakan harga saham. 

Pengertian dan Kategori Profil Risiko

Meski memiliki risiko yang rendah, bukan berarti kamu tidak butuh memperkirakannya. Secara garis besar, profil risiko merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dan toleransi investor terhadap risiko yang akan diterima. 

Mempersiapkan profil risiko sebelum berinvestasi akan menguntungkan bagi portofolio investasi kamu. Untuk itu, kenali lebih dalam kategori profil risiko berikut ini:

1. Profil Risiko Agresif

Profil risiko agresif merupakan jenis profil risiko yang bertujuan untuk mengembangkan nilai investasi dengan tingkat keuntungan maksimal dalam waktu yang panjang. Investor akan menahan dananya pada reksa dana dan tidak mengambilnya meskipun pergerakan reksa dana sedang memburuk. 

2. Profil Risiko Moderat

Profil risiko moderat adalah tipe profil risiko yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan berkala dengan pertumbuhan modal dalam jangka panjang atau menengah. Profil risiko moderat digunakan para investor yang berani membiarkan modalnya tetap pada pasar modal meski terjadi penurunan karena momen ini digunakan sebagai langkah mengamati investasi.

Baca juga: Lebih Untung Yang Mana, Investasi Emas atau Reksadana?

3. Profil Risiko Konservatif

Jenis profil risiko yang konservatif adalah profil risiko yang bertujuan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan nilai dengan kemungkinan penerimaan hasil investasi secara berkala yang lebih aman sebab hanya dalam jangka waktu 1 sampai 3 tahun saja. 

Baca Juga:  Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal Forex

Dengan kata lain, profil risiko konservatif cocok bagi kamu yang hanya bisa menerima risiko rendah dan akan mencairkan dana ketika penurunan terjadi. Sebagian besar investor yang menggunakan profil risiko ini menanamkan modal yang tidak terlalu besar pada instrumen yang berisiko. 

5 Tips Memilih Reksa Dana yang Tepat dengan Profil Anda

Tips Memilih Reksa Dana yang Tepat dengan Profil Anda

Apabila masih bingung memilih reksa dana yang tepat untuk berinvestasi, kamu bisa menerapkan tips berikut ini agar tidak salah. Perlu diketahui bahwa pemilihan instrumen investasi yang tepat akan meningkatkan keuntungan. Berikut merupakan cara memilih reksa dana yang tepat:

1. Menentukan Tujuan Investasi dan Risiko

Dalam memilih reksa dana, menentukan tujuan investasi dan tingkat risiko yang bisa diterima adalah hal yang penting. Satu-satunya yang dapat menentukan tujuan dan profil risiko adalah kamu sendiri. Hal ini berkaitan karena menetapkan tujuan dan risiko bergantung pada pribadi investor. 

Baca juga: 5 Investasi Yang Cocok Untuk Pemula dan Tips Amannya

2. Mempelajari Prospek 

Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah mempelajari prospek secara lebih detail. Meskipun reksa dana dilakukan oleh manajer investasi, tidak ada salahnya untuk memahami bagaimana reksa dana bekerja dan peluang perkembangannya. Kamu bisa mendapatkan informasi lengkap seputar reksa dana melalui informasi pengelolaan dana, riwayat sebelumnya, dan likuiditas reksa dana yang dijalankan. 

3. Lakukan Riset dan Menentukan Manajer Investasi

Sudah yakin dengan tujuan dan risiko yang bisa diterima serta mengenal bagaimana prospek reksa dana yang akan dipilih? Selanjutnya, kamu dapat mulai melakukan riset untuk menentukan manajer investasi yang tepat. Pastikan untuk memilih manajer investasi yang terdaftar dan diawasi oleh badan pengawas yang berwenang agar tidak terjerumus dalam investasi bodong. 

Baca Juga:  Mengapa Pengelolaan Keuangan Begitu Penting Bagi Kehidupan?

4. Menentukan Jumlah Dana Kelola 

Dalam kegiatan investasi, kamu harus menetapkan perkiraan jumlah dana yang akan dikelola pada pasar modal. Dana yang diinvestasikan tentu akan memengaruhi pertumbuhan nilai aset. Selain itu, hal ini juga menjadi pertimbangan besar bagi para investor karena digunakan dalam memprediksi perkembangan nilai profit pada jangka waktu tertentu selama masa investasi.

Baca juga: Bagaimana IHSG Dapat Berfluktuasi? Apa Saja Hal yang Mempengaruhinya?

5. Mengetahui Biaya yang Dibebankan Secara Keseluruhan 

Tidak hanya nilai profit yang akan diterima, kamu juga harus mempertimbangkan besaran biaya yang dibutuhkan pada setiap kegiatan investasi di berbagai reksa dana. Pasalnya, menggunakan jasa manajer investasi untuk mengelola aset tentu terdapat biaya tambahan yang harus dikeluarkan. 

Setiap perusahaan memberikan nilai fee yang berbeda-beda, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan budget yang disediakan. Selain itu, dalam reksa dana juga ada biaya umum lainnya seperti biaya masuk, pengalihan, dan pencairan. 

Melalui artikel di atas, kamu bisa mulai mempersiapkan beberapa hal sebelum mulai memilih reksa dana untuk mengembangkan modal yang dimiliki. Dengan menerapkan cara tersebut, setidaknya kamu sudah memperkecil kemungkinan risiko kerugian. 

Pasalnya, sebelum melakukan pembelian surat berharga melalui reksa dana, kamu sudah mempertimbangkan pola dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses pergerakan reksa dana. Investasi dan trading memang bukanlah hal yang mudah untuk dipahami. Terlebih apabila kamu mempelajarinya secara mandiri. 

Oleh karena itu, bantuan dari trader ahli melalui HSB academy dapat memudahkan kamu dalam memahami proses trading. Selain belajar, kamu juga bisa mencoba praktik trading secara langsung. Yuk, download HSB, mulai akun trading kamu, dan coba pengalaman aplikasi trading dengan fitur terlengkap, tepercaya serta mudah untuk pemula sekarang juga!***

Quick Links
HSB Investasi

HSB Investasi merupakan perusahaan pialang fintech dengan fokus dan mengutamakan Iam menyediakan layanan jasa Perdagangan Foreign Exchange (Forex), Komoditas dan Indeks Saham (stock index) dibawah PT. Handal Semesta Berjangka. Diawasi oleh otoritas keuangan, terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi.

Contact Us

Hotline:

+62 21-501-22288