Memulai investasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan masa kuliah menjadi waktu yang cocok untuk memulainya. Banyak jenis investasi yang cocok untuk mahasiswa, mulai dari reksa dana pasar uang bagi pemula hingga saham untuk kamu yang sudah paham dengan cara kerjanya.
Proses untuk memulai investasi saat ini bisa dikatakan lebih mudah, lantaran didukung dengan perkembangan teknologi. Terlebih modal untuk investasi pun terbilang cukup terjangkau. Lantas bagaimana cara memulai investasi tersebut? Mari simak uraian lengkapnya di bawah ini.
Bagaimana Cara Investasi untuk Mahasiswa?
Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk memulai investasi yaitu menentukan rencana serta tujuan investasi. Rencana investasi yang dimaksud seperti untuk dana darurat, biaya pendidikan masa depan, biaya pernikahan, hingga dana pensiun. Lalu tujuannya bisa ditentukan sesuai dengan jangka waktu, seperti jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Setelah itu, kamu bisa mengatur besaran dana yang hendak diinvestasikan, apakah 10% per bulan atau lebih dari itu. Namun, sebelum berinvestasi, pastikan kamu sudah memenuhi kebutuhan primer sehari-hari. Langkah terakhir, kamu bisa memilih produk investasi yang sesuai dengan rencana dan tujuan investasi yang telah disusun.
Baca juga: Memahami 5 Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional
5 Investasi yang Cocok untuk Mahasiswa
Mahasiswa cenderung belum memiliki penghasilan tetap, sehingga harus pintar mengelola keuangan supaya bisa berinvestasi sejak dini. Berikut ini investasi yang cocok untuk mahasiswa dengan modal yang cukup minim.
1. Investasi Emas
Sejak zaman dahulu, emas termasuk investasi yang aman dan relatif stabil serta cenderung meningkat setiap tahunnya. Saat ini kamu bisa berinvestasi emas dengan lebih mudah, karena bisa dilakukan melalui ponsel dengan modal yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp10.000.
Investasi emas biasanya digunakan untuk tujuan investasi jangka menengah hingga jangka panjang. Maka dari itu cocok jika kamu berinvestasi emas sejak masih mahasiswa, terutama untuk tujuan dana darurat, dana pensiun, hingga melanjutkan pendidikan.
2. Reksa Dana Pasar Uang
Jenis investasi ini memiliki risiko yang cenderung kecil, sehingga cocok jika mahasiswa mau berinvestasi pada instrumen ini. Produk reksa dana pasar uang bisa memberikan return mulai dari 5% – 30% per tahun. Kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10.000 saja. Dikarenakan return yang didapatkan relatif kecil, maka kamu perlu berinvestasi secara rutin setiap bulannya. Kamu bisa menyisihkan dana Rp100.000 setiap bulannya.
3. Tabungan Berjangka
Produk perbankan yang satu ini cocok untuk mahasiswa yang ingin berinvestasi jangka pendek dan jangka menengah. Sistem tabungan ini yaitu akan melakukan autodebet dari rekening utama kamu untuk dipindahkan ke rekening tabungan berjangka setiap bulannya. Kamu bisa menentukan jumlah yang akan autodebet ini, misalnya Rp100.000 per bulannya.
Tabungan berjangka menyediakan durasi menabung mulai dari satu tahun hingga lima tahun ke depan. Direkomendasikan untuk memilih durasi yang paling panjang untuk melatih kedisiplinan menabung. Return yang ditawarkan tabungan berjangka memang tidak besar, tetapi cocok untuk mahasiswa yang belum berpenghasilan tetap untuk berlatih menabung.
4. Saham
Investasi saham termasuk jenis investasi yang cukup populer di kalangan mahasiswa. Meski begitu, tidak sedikit mahasiswa yang boncos saat berinvestasi di sini. Hal ini terjadi lantaran pengetahuan tentang strategi berinvestasi saham masih minim. Alhasil imbal hasil yang didapatkan malah merugi.
Untuk mulai investasi saham, kamu perlu belajar banyak mengenai strateginya supaya lebih banyak mendapatkan keuntungan. Mengingat risiko investasi saham cukup tinggi, tetapi return yang ditawarkan pun sama-sama tinggi. Maka dari itu, coba untuk mempelajari saham secara tepat supaya tidak salah langkah, terutama jika kamu adalah pemula.
Baca juga: 4 Fungsi Pengelolaan Keuangan Bagi Individu
5. P2P Lending
P2P lending merupakan investasi yang dilakukan dengan meminjamkan modal kepada individu atau perusahaan lain. Proses pinjaman ini ditengahi oleh pihak ketiga sebagai penghubung antara kreditur dan debitur. Biasanya, P2P lending menjadi alternatif untuk perusahaan yang tidak memiliki akses pinjaman ke bank.
Dari kacamata investor, P2P lending menjadi pilihan investasi terbaik, terutama untuk mahasiswa. Pasalnya, instrumen investasi ini menjanjikan return yang besar dalam waktu cepat. Bahkan para mahasiswa bisa berinvestasi mulai dari Rp100.000. Menarik bukan?
4 Tips Sukses Investasi Bagi Mahasiswa
Untuk mulai berinvestasi, kamu bisa menyisihkan sebagian kecil dari uang saku. Tidak perlu memiliki modal yang besar, karena sekarang investasi bisa dimulai dengan nominal yang sangat terjangkau. Supaya investasi kamu berjalan dengan lancar, simak tips sukses investasi bagi mahasiswa pada uraian di bawah ini.
1. Pelajari Cara Kerja dan Instrumen Investasi
Hal pertama yang penting kamu lakukan yaitu mempelajari cara kerja investasi. Mulai dari jenis-jenis instrumen investasi, risiko, dan keuntungan yang akan didapatkan. Perlu kamu pahami, cara kerja investasi berbeda dengan menabung biasa di bank, karena dilakukan di pasar modal yang cenderung dinamis. Untuk memahami cara kerjanya, kamu bisa mulai dengan instrumen investasi yang memiliki risiko rendah terlebih dahulu.
2. Perhatikan Cash Flow
Supaya investasi yang hendak kamu lakukan bisa dilakukan secara rutin, kamu bisa memperhatikan cash flow bulanan dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran. Jika kebutuhan primer telah terpenuhi, maka kamu menyisihkan sedikit dana untuk diinvestasikan secara rutin setiap bulannya.
Baca juga: Inilah Perbedaan Saham Dan Reksadana
3. Tentukan Tujuan Investasi
Dalam menentukan tujuan investasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Sebagai contoh, tujuan investasi kamu adalah untuk biaya pendidikan S2 atau biaya pernikahan. Jika tujuan investasi sudah jelas, maka investasi yang kamu rencanakan lebih terarah dan memiliki target.
4. Pilih Instrumen Investasi yang Cocok
Sebagai pemula, kamu bisa memilih investasi reksa dana terlebih dahulu, karena secara modal lebih terjangkau dan lebih mudah dipahami. Selain itu, kamu bisa menentukan instrumen investasi dengan melakukan tes profil risiko. Dari hasilnya, kamu bisa menentukan instrumen investasi yang cocok, terutama dengan kondisi keuangan kamu.
Jadi, sebagai pemula kamu akan memilih investasi yang mana untuk memenuhi kebutuhan finansial masa depan? Investasi yang cocok untuk mahasiswa sebenarnya subjektif, tergantung dengan profil risiko dan rencana serta tujuan investasi masing-masing.
Namun, sebelum itu kamu perlu memahami cara kerja investasi terlebih dahulu supaya aman, sukses, dan lancar. Kamu bisa melakukan simulasi trading online di aplikasi HSB untuk memahami cara kerjanya. Bahkan kamu bisa belajar trading komoditas seperti emas, perak, dan minyak mentah.
Di aplikasi HSB, kamu bisa mengetahui harga perak dan minyak mentah yang selalu diperbaharui setiap harinya. Apakah kamu sudah siap trading? Download aplikasi HSB dan buat akun demo sekarang juga untuk belajar simulasi trading dengan aman dan transparan.***