Apa itu margin call? Margin call merupakan peringatan yang yang tidak diinginkan oleh setiap trader. Bagi kamu yang sudah lama melakukan trading, istilah ini tentu sudah tidak asing lagi. Namun bagi para pemula dalam dunia investasi sangat perlu untuk mengerti istilah margin call. Secara sederhana, margin call merupakan peringatan yang ingin memberi tahu trader bahwa modal untuk melakukan trading tidak mencukupi.
Supaya kamu tidak menerima peringatan ini, mengetahui penyebab dan cara menghindarinya adalah langkah awal yang tepat. Oleh karena itu kami telah merangkum informasi mengenai margin call agar kamu dapat memahaminya lebih jauh. Simak selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Margin Call
Margin call adalah sistem peringatan dari broker yang memberitahukan kamu bahwa dana dalam akun sudah tidak cukup untuk melakukan transaksi atau trading. Di sini, nilai ekuitas akun tersebut sudah tidak mencukupi kebutuhan nilai margin untuk membuka posisi trading (margin requirement).
Apa yang Terjadi Ketika Terkena Margin Call?
Sejatinya akun-akun yang diberikan peringatan oleh broker harus langsung menambahkan dana supaya akun yang mereka punya tidak ditutup. Biasanya penutupan akun dilakukan setelah tiga hari sejak peringatan diberikan.
Apabila pada hari yang keempat dana masih tidak ditambahkan, saham yang dimiliki orang tersebut akan dijual secara sepihak untuk membayar sejumlah pinjaman yang dilakukan. Peringatan ini tidak diberikan pada semua akun, melainkan hanya mereka yang menggunakan fasilitas margin trading. Fasilitas ini berguna untuk memberikan pinjaman dari sekuritas bagi orang-orang yang ingin melakukan transaksi saham margin.
Saham margin tidak seperti saham pada umumnya. Saham ini berupa pinjaman yang diajukan ke broker. Fasilitas margin trading memberikan kemampuan bagi seorang investor untuk meminjam dengan saham dalam portofolionya sebagai jaminan. Saat nilai jaminan saham terus mengalami penurunan, maka investor wajib menambahkan sejumlah dana untuk mengimbangi nilai pinjaman yang dilakukan.
Pada keadaan inilah broker akan memberi tahu para trader untuk menambah dana atau menjual saham miliknya supaya dana jaminan mencukupi. Standar suatu dana dalam akun trading dikatakan mencukupi saat setidaknya nilai jaminan saham berada di atas 60% dari jumlah pinjaman.
Namun sebenarnya mengapa dana dalam akun atau rekening perlu berada di atas 60% dari jumlah pinjaman? Hal ini untuk memastikan bahwa kamu bisa mengembalikan jumlah pinjaman yang dilakukan. Oleh karena itu peringatan yang diberikan oleh broker (margin call) tidak bisa dibiarkan.
3 Penyebab Terjadinya Margin Call
Ada beberapa penyebab mengapa kamu bisa kena margin call. Simak poin-poin berikut ini:
1. Tidak Merencanakan Trading dengan Baik
Sebenarnya semua orang bisa menghindari margin call, asalkan mereka melakukan perencanaan yang baik dan matang. Jika kamu telah terkena margin call, ini berarti perencanaan yang dilakukan belum menyeluruh atau masih pada bagian kulit saja. Padahal seharusnya sebelum memutuskan melakukan trading, kamu perlu terlebih dahulu menghitung-hitung risiko serta keuntungan yang akan didapatkan.
Perhitungan awal yang dilakukan memang terkesan menambah beban dan hanya membuat pusing. Namun sebenarnya langkah ini adalah “pelampung” yang akan menyelamatkan kamu dari bahaya merugi saat menjalankan trading.
2. Kurangnya Pengetahuan Dalam Melakukan Trading
Hal ini sudah sering terjadi di kalangan para trader yang termakan perkataan orang lain, yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan sejumlah keuntungan yang besar. Memang benar bahwa tidak ada orang yang akan pergi saat diberikan keuntungan, tetapi kamu perlu terlebih dahulu mempelajari cara kerja trading dan potensi risikonya.
Tidak heran jika uang yang telah diinvestasikan akan langsung hilang begitu saja karena pemahaman yang kamu miliki sangat sedikit. Oleh karena itu pastikan kamu tidak hanya ingin cepat untung tanpa mempelajarinya. Apabila perkataan orang tersebut terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau too good to be true, maka kamu perlu mencari tahu asal-usulnya dengan baik.
3. Menjadikan Trading Sebagai Penghasilan Utama
Sah-sah saja apabila kamu ingin menjadikan trading sebagai penghasilan utama. Namun perlu diingat bahwa trading merupakan transaksi jual beli yang tidak bisa diprediksi. Sering kali orang mengalami kerugian dalam jumlah yang besar karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar.
Target-target yang dibuat juga sering tidak realistis dan hanya mementingkan keuntungan semata. Padahal jelas bahwa kemampuan yang mereka miliki belum cukup untuk melakukan hal tersebut. Meskipun sudah melakukan perencanaan dan memiliki pengetahuan, pasar modal sejatinya tidak bisa kamu kontrol dan perkiraan bisa meleset dari apa yang sudah diperhitungkan.
Bagaimana Cara Mencegah Margin Call?
Kalau demikian, bagaimana cara untuk menghindari margin call tersebut? Untuk menghindarinya, kamu perlu melakukan perencanaan yang baik dan mempelajari cara kerja dari trading. Dua hal ini sudah menjadi dasar yang baik untuk melakukan trading. Namun ada beberapa cara tambahan supaya kamu bisa menghindari margin call, seperti di bawah ini:
1. Mengatur Pinjaman yang Sesuai dengan Kemampuan
Mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal sedikit mungkin memang jadi incaran trader. Tetapi jangan sampai kamu melakukan pinjaman kepada broker sampai melebihi kemampuan untuk membayarnya. Perlu diingat juga bahwa pinjaman yang dilakukan memiliki bunga yang harus dibayarkan setiap bulan atau tahun sesuai kesepakatan yang telah kamu setujui di awal.
2. Menentukan Batasan Harga Saham Terendah
Strategi untuk menghindari margin call bisa kamu lakukan dengan menetapkan batasan harga terendah yang akan mengurangi risiko kerugian. Batasan harga ini akan membantu kamu mengetahui kapan saham perlu dijual supaya tidak merugi ketika harga saham sedang turun. Inilah yang disebut sebagai tindakan stop loss. Sebagai contoh, kamu bisa menetapkan stop loss saat harga saham menurun 5%. Jadi kamu tidak akan merugi terlalu banyak saat terjadi penurunan harga saham.
3. Menutup Rekening atau Menarik Investasi Lain
Untuk menghindari margin call, kamu bisa menentukan apakah akan menutup akun atau menarik investasi lainnya demi menambah dana. Apabila tidak yakin bahwa harga saham akan kembali naik, ada baiknya kamu menutup akun sebelum terjadi margin call. Sebaliknya, jika kamu melihat bahwa ada kemungkinan harga saham akan naik, menarik investasi lain untuk menambah dana dalam akun bisa jadi pilihan yang baik.
4. Memperhatikan Free Margin dan Margin Level
Sebelum melakukan trading, ada baiknya memperhatikan free margin dan margin level. Ini dilakukan supaya kamu bisa mengetahui jarak dan batasan mana yang patut diwaspadai.
Kini kamu sudah mengetahui apa itu margin call sekaligus penyebab dan bagaimana cara menghindarinya. Ingin mengingatkan sekali lagi bahwa sebelum melakukan trading, kamu perlu memahami dan mempelajari cara kerja hingga aturan-aturan yang berlaku agar tidak mengalami kerugian. Ingin mempelajarinya?
Yuk Belajar Trading Saham bersama HSB! Ada kelas trading yang bisa kamu akses kapan saja dimana saja. Mulai registrasikan akun tradingmu dan nikmati pengalaman trading terbaik dengan Broker No. 1 Indonesia yang teregulasi BAPPEBTI. ***
Pertanyaan Umum Apa Itu Margin Call
Mengapa Bisa Terjadi Margin Call?
Margin call adalah keadaan di mana broker saham meminta trader untuk menambah dana pada akun trading mereka karena nilai margin pada posisi trading mereka telah turun melebihi batas yang ditentukan oleh broker. Hal ini terjadi ketika trader menggunakan leverage untuk membuka posisi trading di pasar keuangan.
Apa Saja Alasan Terjadinya Margin Call?
Margin call terjadi ketika investor yang melakukan margin trading (membeli saham dengan uang pinjaman dari broker) kehilangan sebagian besar atau seluruh modal yang diinvestasikan. Hal ini terjadi ketika harga saham turun dan nilai portofolio turun di bawah tingkat margin minimum yang ditetapkan oleh broker. Broker kemudian meminta investor untuk menambahkan dana ke akun margin untuk memenuhi persyaratan margin minimum atau menjual saham untuk mengurangi risiko margin.