Apa itu investasi jangka panjang? Investasi terbagi dalam dua jenis yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya memiliki tujuan, kegunaan dan instrumen yang berbeda. Investasi jangka panjang adalah cara mengamankan aset dalam kurun waktu tertentu.
Dalam hal ini, investasi jangka panjang menjadi cara yang dilakukan untuk meningkatkan nilai aset dalam waktu yang lama tanpa harus memantaunya setiap saat. Agar lebih memahami investasi jangka panjang dan instrumennya, simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa itu Investasi Jangka Panjang?
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, investasi jangka panjang merupakan jenis investasi yang membolehkan investor mendapatkan keuntungan dari portofolio yang dimiliki dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun.
Apabila kamu ingin merencanakan keuangan jangka panjang pada masa depan, investasi jenis ini menjadi cara yang paling tepat. Tujuan investasi jangka panjang adalah memperoleh pendapatan tetap dalam periode waktu yang ditentukan dalam berbagai bentuk seperti bunga, dividen, dan lain sebagainya.
Kebebasan finansial pada masa mendatang juga dapat diwujudkan dengan investasi jangka panjang. Karena secara tidak langsung, nilai aset akan bertambah dari waktu ke waktu dan mencapai nominal yang diinginkan. Maka dari itu, investasi jangka panjang banyak dipilih sebagai tabungan dana pensiun, dana pernikahan, dana rumah, hingga dana pendidikan.
3 Manfaat Investasi Jangka Panjang
Melalui pertumbuhan nilai aset, investasi jangka panjang dapat bermanfaat pada kehidupan kamu. Tidak hanya dari segi hidup yang terjamin, tetapi juga segi aset itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa manfaat investasi jangka panjang yang harus kamu ketahui:
1. Menjamin Masa Tua
Investasi jangka panjang yang memiliki peningkatan keuntungan jangka panjang dapat memberikan jaminan finansial di masa tua. Hal ini dikarenakan investasi jangka panjang akan terus berkembang nilainya dan keuntungan baru dapat diambil setelah 5 tahun. Sehingga jenis investasi jangka panjang cocok digunakan untuk memenuhi kebutuhan masa tua nanti.
Baca juga: Kenali Apa Itu Trading Forex dan Tipsnya untuk Pemula
2. Tidak Membutuhkan Banyak Waktu
Saat melakukan investasi jangka pendek, kamu harus melakukan pengamatan pada grafik setiap waktu untuk mengelola investasi. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh biasanya dipengaruhi oleh pergerakan harian grafik, jadi membutuhkan banyak waktu dan pemahaman lebih. Sedangkan dalam investasi jangka panjang, kamu tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengelolanya.
Ketika aset diubah menjadi portofolio investasi, kamu hanya perlu cek perkembangannya sesekali saja. Hal ini disebabkan oleh periode investasi yang cukup panjang sehingga masih tersedia banyak waktu untuk menunggu nilai investasi berkembang menjadi lebih besar.
3. Menjaga Aset dari Inflasi
Inflasi adalah hal yang tidak dapat dihindari. Setiap tahunnya, negara mengalami peningkatan angka inflasi yang berpengaruh pada nilai mata uang dan nilai aset yang menurun meski hanya sedikit. Untuk itu, demi menjaga nilai aset tetap aman, kamu dapat mengalihkan aset ke investasi jangka panjang agar terhindar dari penurunan nilai yang semakin besar.
3 Risiko Investasi Jangka Panjang
Hal yang perlu kamu ketahui sebelum mulai investasi adalah memahami nilai risikonya. Meski dapat menjamin dana yang aman di hari tua dan menjaga nilai aset, investasi jangka panjang memiliki 3 jenis risiko yaitu risiko pasar, risiko bunga, dan risiko likuiditas.
Simak penjelasan risiko investasi jangka panjang tersebut di bawah ini:
1. Risiko pasar
Risiko pasar menjadi salah satu jenis risiko yang sering dihadapi oleh para investor jangka panjang. Risiko pasar dipicu oleh beberapa faktor seperti berita negatif, perubahan iklim politik, resesi ekonomi, serta kerusuhan yang dapat memengaruhi grafik pasar.
2. Risiko Bunga
Risiko bunga disebabkan oleh tingkat suku bunga yang berubah dan secara otomatis akan memengaruhi nilai portofolio investasi jangka panjang. Pada umumnya, peningkatan suku bunga akan memengaruhi pergerakan harga obligasi. Saat nilai bunga naik, maka harga obligasi justru mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya.
Baca juga: 5 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Cocok untuk Pemula
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas umumnya terjadi pada pasar modal yang kecil atau masih baru. Risiko ini terjadi disebabkan oleh tidak tersedianya uang tunai dalam waktu tertentu sebab tidak adanya transaksi pada pasar tersebut. Oleh karenanya, kamu perlu berhati-hati dalam memilih pasar investasi yang tepat.
3 Jenis Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang dapat dilakukan dengan berbagai instrumen seperti saham, reksadana, obligasi, emas, dan masih banyak lagi. Instrumen investasi ini dapat mempertahankan nilai aset dan memberikan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai beberapa jenis investasi jangka panjang tersebut:
1. Saham
Saham adalah jenis investasi jangka panjang yang paling umum dikenal banyak orang. Bahkan ketika kamu menyebutkan investasi, sebagian orang akan langsung berpikir mengenai saham. Secara umum, saham adalah penjualan surat berharga atas kepemilikan aset suatu perusahaan terbuka tertentu.
Apabila kamu tertarik pada investasi saham, maka pastikan untuk mempersiapkan dana yang sedikit lebih besar. Sebab hingga saat ini saham masih menjadi instrumen investasi yang membutuhkan modal besar. Keuntungan yang diperoleh dari investasi ini juga cukup besar, tetapi diikuti dengan profil risiko yang cukup tinggi pula.
2. Emas atau Logam Mulia
Investasi emas dan logam mulia merupakan salah satu investasi jangka panjang yang menarik untuk kamu coba karena dapat dilakukan kapan saja dan cukup mudah. Investasi emas atau logam mulia memberikan besaran keuntungan hingga 12% dalam investasi jangka panjang dengan nilai risiko yang rendah.
Melakukan investasi emas atau logam mulia dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dalam bentuk fisik atau melalui broker investasi. Keduanya sama-sama memberikan keuntungan yang menjanjikan pada masa mendatang sebab harga emas dinilai cukup stabil.
3. Obligasi
Obligasi merupakan surat berharga utang yang diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Investasi jangka panjang yang satu ini sangat cocok digunakan untuk dunia bisnis karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber dana guna mengembangkan usahanya.
Obligasi memiliki jangka waktu yang ditawarkan yaitu 2 tahun hingga 3 tahun dengan keuntungan yang diperoleh dari membandingkan bunga tahunan. Kedua belah pihak akan sama-sama memperoleh keuntungan. Sebab peminjam akan mendapatkan modal untuk usahanya, sedangkan pihak piutang akan menerima profit pada masa yang akan datang.
Baca juga: 3 Tips Investasi Dana Pensiun yang Efisien
Demikian penjelasan mengenai apa itu investasi jangka panjang dan jenis-jenisnya. Sebelum memilih instrumen investasi, pastikan kamu telah memahami seluruh informasinya termasuk profil risiko yang mungkin terjadi. Memilih investasi harus dipikirkan secara matang dan melalui pertimbangan sebab risiko penurunan aset sangat mungkin terjadi.
Apabila kamu tertarik untuk mencoba investasi dengan mudah, lakukan investasi pada broker dengan komisi rendah seperti HSB. HSB menjamin transparansi transaksi seluruh instrumen investasi sehingga tidak ada kecurangan sistem. Kamu juga dapat mulai investasi dalam nominal yang tidak terlalu besar sesuai dengan kebutuhan.
Belum memiliki banyak ilmu investasi? Tenang saja, pelajari berbagai informasi investasi di aplikasi HSB. Dengan seluruh keuntungan penawaran yang diberikan, segera download HSB dan nikmati kemudahan investasi dalam satu genggaman tangan.***