Menghitung yield adalah langkah krusial dalam analisis investasi, sebab hal ini memberikan gambaran jelas mengenai potensi pengembalian investasi. Namun, perhitungan yield bisa mengalami variasi tergantung pada jenis investasi yang dilakukan, termasuk di dalamnya saham dan obligasi.
Artikel ini akan mengulas secara rinci cara menghitung yield bagi dua jenis investasi ini, yakni saham dan obligasi. Informasi ini sangat berarti bagi para investor, mengingat bahwa perhitungan yield mampu memberikan pemahaman mendalam tentang profitabilitas investasi mereka.
Cara Menghitung Yield Obligasi
Yield obligasi dihitung secara berbeda untuk berbagai jenis obligasi, dan ada beberapa metode untuk menghitung yield obligasi, termasuk current yield, yield to maturity, yield to call, dan yield to worst.
1. Current Yield
Current yield adalah ukuran pendapatan yang akan diterima saat ini atau on time. Ini biasanya dihasilkan oleh investasi dalam sekuritas pendapatan tetap, seperti obligasi, dan dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar sekuritas.
Current yield membantu investor mengevaluasi pendapatan yang dapat mereka harapkan dari investasi mereka. Ini dihitung dengan membagi pembayaran bunga tahunan dengan harga pasar sekuritas.
Rumus untuk menghitung current yield adalah:
Current Yield = (Pembayaran Bunga Tahunan / Harga Pasar Sekuritas) x 100%
Berikut adalah contoh cara menghitung current yield.
Misalkan, kamu memiliki obligasi dengan nilai nominal $1.000 dan tingkat bunga tahunan sebesar 5%. Obligasi membayar bunga setengah tahunan, sehingga membayar bunga $25 setiap enam bulan. Harga pasar obligasi saat ini adalah $950.
Untuk menghitung current yield, kamu harus terlebih dahulu menentukan pembayaran bunga tahunan. Karena obligasi membayar bunga $25 setiap enam bulan, pembayaran bunga tahunan adalah $50.
Selanjutnya, bagi pembayaran bunga tahunan ($50) dengan harga pasar obligasi ($950) dan kalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan current yield sebagai persentase:
Current Yield = (Pembayaran Bunga Tahunan / Harga Pasar Sekuritas) x 100%
Current Yield = ($50 / $950) x 100% = 5,26%
Jadi, current yield untuk kasus ini adalah 5,26%.
2. Yield to Maturity
Yield to maturity adalah pengembalian total yang diharapkan diterima oleh investor jika mereka memegang sekuritas pendapatan tetap hingga tanggal jatuh temponya.
Ini memperhitungkan harga pasar sekuritas saat ini, tingkat kupon, dan jumlah tahun hingga jatuh tempo. Yield to maturity membantu investor mengevaluasi potensi profitabilitas dari investasi obligasi sepanjang hidupnya.
Adapun menghitung YTM menggunakan rumus berikut:
YTM = [(Pembayaran Bunga Tahunan + (Nilai Obligasi Sekarang - Nilai Obligasi Terakhir) / Tahun Jatuh Tempo) / ((Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang) / 2)] x 100%
Berikut adalah contoh cara menghitung YTM.
Misalkan, kamu memiliki obligasi dengan nilai nominal $1.000, tingkat kupon 6%, dan harga obligasi terakhir $900. Obligasi tersebut memiliki jangka waktu 5 tahun hingga jatuh tempo. Untuk menghitung YTM, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan pembayaran bunga tahunan: Pembayaran bunga tahunan adalah $60 ($1.000 x 6%).
- Tentukan annual yield: Menggunakan kalkulator keuangan, annual yield adalah 7,8%.
- Hitung YTM menggunakan rumus berikut:
YTM = [(Pembayaran Bunga Tahunan + (Nilai Obligasi Sekarang - Nilai Obligasi Terakhir) / Tahun Jatuh Tempo) / ((Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang) / 2)] x 100%
YTM = [(60 + (1.000 - 900) / 5) / ((900 + 1.000) / 2)] x 100%
YTM= (68 / 950) x 100%
YTM = 7,16%
Jadi, YTM obligasi tersebut adalah 7,16%.
3. Yield to Call
Yield to call (YTC) adalah perkiraan tingkat pengembalian tahunan yang akan diperoleh investor dengan memegang obligasi sampai penerbit obligasi menggunakan haknya untuk menarik atau menebus obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.
Dengan kata lain, YTC adalah hasil yang akan diperoleh investor jika obligasi tersebut ditarik oleh penerbit pada tanggal sedini mungkin. Adapun untuk menghitung YTC menggunakan rumus berikut:
YTC = [(Pembayaran Bunga Tahunan + (Nilai Obligasi Sekarang - Nilai Obligasi Terakhir) / Tahun Sampai Obligasi Ditarik) / ((Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang) / 2)] x 100%
Berikut adalah contoh cara menghitung YTC:
Misalkan, kamu memiliki obligasi yang dapat ditebus dengan nilai nominal $1.000, tingkat kupon 7%, Nilai obligasi sekarang $1.050, dan nilai obligasi terakhir $1.025. Obligasi dapat ditarik dalam 3 tahun. Untuk menghitung YTC, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan pembayaran bunga tahunan: Pembayaran bunga tahunan adalah $70 ($1.000 x 7%).
- Tentukan annual yield: Dengan menggunakan kalkulator keuangan, annual yield adalah 6,57%.
- Hitung YTC menggunakan rumus:
YTC = [(Pembayaran Bunga Tahunan + (Nilai Obligasi Sekarang - Nilai Obligasi Terakhir) / Tahun Sampai Obligasi Ditarik) / ((Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang) / 2)] x 100%
YTC = [(70 + (1.050 - 1.025) / 3) / ((1.050 + 1.025) / 2)] x 100%
YTC = (75 / 1.037,5) x 100% = 7,23%
Jadi, YTC obligasi tersebut adalah 7,23%.
4. Yield to Worst
Yield to Worst (YTW) adalah ukuran dari imbal hasil serendah mungkin yang dapat diterima investor dari obligasi, dengan asumsi bahwa penerbit obligasi menggunakan opsi call atau put dengan cara yang memaksimalkan kerugian investor.
Cara menghitung yield to worst adalah dengan menghitung YTM dan YTC. Setelah itu, kamu tinggal mengambil angka terendah dari keduanya. Misalnya, kamu memiliki obligasi dengan nilai nominal $1.000 dan tingkat kupon 5%.
Obligasi tersebut memiliki opsi beli dalam 2 tahun dengan harga beli $1.050 dan opsi jual dalam 3 tahun dengan harga beli $950. Harga pasar obligasi saat ini adalah $1.100.
Untuk menghitung YTC, kamu dapat menggunakan rumus:
YTC = [(Pembayaran Bunga Tahunan + (Nilai Obligasi Sekarang - Nilai Obligasi Terakhir) / Tahun Sampai Obligasi Ditarik) / ((Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang) / 2)]
Dengan asumsi bunga tahunan adalah $50 ($1.000 x 5%), tahun sampai obligasi ditarik adalah 2, dan harga pasar adalah $1.100, YTC adalah:
YTC = (50 + (1.050 - 1.100) / 2) / ((1.050 + 1.100) / 2) = 4,63%
Untuk menghitung YTM, kamu dapat menggunakan kalkulator imbal hasil obligasi atau kalkulator keuangan. Dengan asumsi YTM adalah 5,5%, maka untuk menghitung YTP, kamu dapat menggunakan rumus:
YTP = (bunga tahunan + (harga pasar - harga jual) / tahun sampai ditarik) / ((harga pasar + harga jual) / 2)
Asumsikan bunga tahunan adalah $50 ($1.000 x 5%), tahun untuk dimasukkan adalah 3, dan harga pasar adalah $1.100, YTP adalah:
YTP = (50 + (1.100 - 950) / 3) / ((1.100 + 950) / 2) = 5,37%
Karena YTP adalah hasil terendah di antara YTC, YTM, dan YTP, maka YTW untuk obligasi ini adalah 5,37%.
Cara Menghitung Yield Saham
Yield saham mewakili pendapatan yang dihasilkan dari memegang saham, yang biasanya dalam bentuk dividen atau pendapatan. Ada berbagai metode untuk menghitung yield saham, termasuk dividend yield, earnings yield, dan rasio price-to-earnings (P/E).
1. Dividend Yield
Dividend yield atau imbal hasil dividen adalah ukuran pendapatan yang dihasilkan oleh investasi saham yang dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar saham.
Ini merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividend yield membantu investor mengevaluasi potensi pendapatan yang dapat mereka harapkan dari investasi mereka di saham tertentu.
Rumus untuk menghitung dividend yield adalah:
Dividend Yield = (Pembayaran Dividen Tahunan / Harga Pasar Saat Ini dari Saham) x 100%
Berikut adalah contoh cara menghitung hasil dividen:
Misalkan, sebuah perusahaan membayar dividen tahunan sebesar $2 per saham, dan harga pasar saham saat ini adalah $50 per saham. Untuk menghitung dividend yield, bagi pembayaran dividen tahunan ($2) dengan harga pasar saham saat ini ($50) dan kalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan dividend yield sebagai persentase:
Dividend Yield = (Pembayaran Dividen Tahunan / Harga Pasar Saat Ini dari Saham) x 100%
Dividend Yield = ($2 / $50) x 100% = 4%
Jadi, hasil dividen saham tersebut adalah 4%.
2. Yield on Cost
Yield on cost adalah ukuran pendapatan yang dihasilkan oleh investasi saham yang dinyatakan sebagai persentase dari harga pembelian awal. Ini membantu investor mengevaluasi pendapatan saat ini yang dihasilkan oleh investasi mereka relatif terhadap biaya awalnya.
Rumus untuk menghitung Yield on Cost adalah:
YOC = (Dividen Tahunan atau Pendapatan Bunga / Biaya Awal) x 100%
Misalnya, kamu membeli 100 lembar saham seharga $1.000, dan saham tersebut membayar dividen tahunan sebesar $50. Untuk menghitung Yield on Cost, kamu membagi dividen tahunan $50 dengan biaya awal $1.000, lalu mengalikan hasilnya dengan 100 untuk menyatakan hasil sebagai persentase.
YOC = ($50 / $1.000) x 100% = 5%
Dengan demikian, Yield on Cost untuk investasi ini adalah 5%. Ini berarti bahwa untuk setiap dolar yang kamu investasikan di saham, kamu mendapatkan pengembalian 5 persen setiap tahun dari dividen.
3. Earnings Yield
Earnings yield adalah pendapatan tahunan saham yang dinyatakan sebagai persentase dari harga saham saat ini. Untuk menghitung earning yields suatu saham, kamu perlu mengetahui earnings per share (EPS) perusahaan dan harga pasar saham saat ini.
Rumus untuk menghitung earning yields adalah:
Earning Yields = (Earnings per Share / Harga Saham Saat Ini) x 100%
Misalnya, jika sebuah saham memiliki EPS $4 dan saat ini diperdagangkan pada $100 per saham, earning yields adalah:
Earnings Yield = ($4 / $100) x 100% = 4%
Jadi, earning yields untuk saham ini adalah 4%.
4. Rasio Price-to-Earnings (Rasio P/E)
Rasio price-to-earnings adalah rasio penilaian yang membandingkan harga saham perusahaan saat ini dengan pendapatan per sahamnya (earnings per share). Rasio P/E dapat digunakan untuk memperkirakan pengembalian investasi yang diharapkan dari kepemilikan saham.
Rumus untuk menghitung rasio P/E adalah:
Rasio P/E = Harga Saham Saat Ini / Earnings per Share
Misalnya, jika sebuah saham saat ini diperdagangkan dengan harga $100 per saham dan memiliki EPS sebesar $4, rasio P/E adalah:
Rasio P/E = $100 / $4 = 25
Jadi, rasio P/E untuk saham ini adalah 25.
Itulah cara menghitung yield untuk jenis investasi saham dan obligasi. Buat kamu yang ingin melakukan investasi dan trading, pastikan broker yang Sobat Trader gunakan sudah teregulasi BAPPEBTI dan menawarkan transaksi yang aman transparan agar terhindar dari investasi bodong.
Adapun salah satu broker forex yang bisa kamu percayakan adalah HSB Investasi. HSB Investasi tak hanya mengantongi izin resmi BAPPEBTI, tetapi juga meraih penghargaan Best Innovative Broker 2022 dari ICDX.
Di HSB, keamanan data kamu terjamin oleh sistem akun terpisah, artinya dana nasabah dan dana perusahaan dipisahkan, sehingga bertransaksi pun jadi lebih aman. Jangan tunda lagi, jadilah bagian dari jutaan trader sukses bersama HSB Investasi! Download dan registrasikan akun trading-mu sekarang juga!***
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- 13 Faktor yang Memengaruhi Harga Saham
Kupas tuntas berbagai faktor yang dapat memengaruhi naik turunnya harga saham, baik secara fundamental maupun teknis. Faktor-faktor fundamental sep...
- 4 Cara Diversifikasi Portofolio Saham yang Wajib Diketahui
Diversifikasi portofolio saham merupakan salah satu kunci untuk mengelola risiko dan mencapai pertumbuhan trading dan investasi yang stabil. Dalam ...
10 Rekomendasi Buku Saham Terbaik 2023Dalam menjelajahi dunia trading saham, pengetahuan yang baik adalah kunci kesuksesan. Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan pemahaman yang mend...
- 14 Tips Investasi Saham Jangka Panjang
Investasi saham jangka panjang merupakan salah satu strategi cerdas untuk mencapai tujuan finansial berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan mem...
7 Perbedaan Saham Biasa dan Saham PreferenKetika memasuki dunia investasi saham, penting untuk memahami perbedaan antara saham biasa dan saham preferen. Kedua jenis saham ini memiliki karak...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil