Dalam ranah investasi, terdapat dua bentuk penawaran umum perdana saham yang umumnya dikenal, yakni IPO dan e-IPO. Kedua bentuk ini mewakili usaha perusahaan untuk menghimpun modal dari masyarakat dengan menjual saham-saham perusahaan tersebut. Namun, perlu dijelaskan bahwa terdapat perbedaan yang cukup substansial antara IPO dan e-IPO apabila diperhatikan secara cermat.
Bagi mereka yang belum pernah terbiasa dengan kedua istilah ini, kini merupakan waktu yang tepat untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam. Pada kesempatan ini, HSB akan membahas perbedaan antara IPO dan e-IPO, serta dampaknya terhadap pilihan investor dalam menentukan jenis investasi yang tepat.
Sudah siap belajar? Mari mulai!
Perbedaan e-IPO dengan IPO
IPO atau Initial Public Offering adalah proses ketika perusahaan yang masih berstatus swasta melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat umum dengan tujuan untuk menjadi perusahaan publik.
Dalam proses IPO, perusahaan yang menerbitkan saham akan menjual sebagian sahamnya kepada investor yang tertarik untuk membeli. Tujuan dari IPO jelas untuk meningkatkan modal perusahaan dan memberikan likuiditas bagi pemegang saham yang sudah ada, sehingga akhirnya saham perusahaan bisa diperdagangkan di bursa saham.
Sementara itu, e-IPO alias Electronic Initial Public Offering sebenarnya merupakan bentuk baru dari IPO yang dilakukan secara elektronik dan online. Dalam e-IPO, investor dapat membeli saham perusahaan melalui platform elektronik yang disediakan oleh perusahaan pialang sekuritas.
Prosedur pembelian saham e-IPO juga pastinya lebih mudah dan efisien sehingga sistem satu ini menarik minat lebih banyak investor individu yang sebelumnya tidak dapat mengikuti IPO konvensional karena berbagai batasan. Seperti halnya jumlah minimum investasi yang tinggi atau lokasi yang jauh dari tempat pelaksanaan IPO.
Dalam e-IPO, investor bahkan memiliki kesempatan yang besar untuk memperoleh saham dengan harga yang terjangkau karena biaya transaksi yang lebih rendah. Supaya kamu bisa memahaminya dengan lebih menyeluruh, coba perhatikan beberapa perbedaan lainnya berikut ini.
1. Proses Penawaran
Kalau dilihat dari proses penawaran, e-IPO dilakukan secara elektronik melalui platform perdagangan saham yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Platform ini memungkinkan investor untuk melakukan pembelian saham secara langsung tanpa melalui pihak underwriter.
Hal ini berbeda dengan IPO yang secara konvensional melakukan proses penawaran melalui pihak penjamin emisi saham (underwriter) yang bertindak sebagai perantara antara perusahaan dan investor. Underwriter dalam hal ini bertanggung jawab atas penjualan saham perusahaan dan memastikan bahwa penawaran saham tersebut berhasil terjual.
2. Target Investor
Target investor e-IPO lebih ditujukan pada investor ritel yang memiliki modal kecil dan kesempatan yang sama dengan investor institusional. Keberadaan e-IPO jelas memberikan kesempatan yang lebih luas bagi investor individu untuk membeli saham sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan investasi di pasar modal.
Sedangkan IPO cenderung lebih ditujukan pada investor institusional yang memiliki modal besar dan mempunyai keterampilan dalam menganalisis saham sekaligus risiko investasi.
3. Jumlah Minimum Investasi
Jumlah minimum investasi yang bisa dilakukan pada e-IPO juga lebih rendah daripada IPO konvensional. Pada e-IPO, investor dapat membeli saham dengan nominal yang lebih kecil dan terjangkau.
Bahkan investor pemula dapat berinvestasi mulai dari Rp1.000 hingga Rp50.000. Sedangkan pada IPO konvensional, investor diharuskan membeli saham dengan nominal yang lebih besar, biasanya minimal 100 saham dengan harga per sahamnya yang cukup tinggi.
4. Biaya Transaksi
Untuk dapat menjangkau target pasar yang lebih luas, jelas biaya transaksi pada e-IPO jauh lebih terjangkau daripada IPO konvensional. Pada e-IPO, investor hanya dikenakan biaya sekitar 0,15% dari jumlah transaksi. Sedangkan pada IPO konvensional, biaya transaksi biasanya lebih tinggi dan mencapai 1-2% dari total jumlah saham yang dibeli.
5. Kemudahan Transaksi
E-IPO yang bersifat elektronik atau online pastinya memberikan kemudahan bagi investor untuk melakukan transaksi. Investor tidak perlu lagi repot-repot pergi atau mengeluarkan biaya besar untuk membeli saham.
Investor jadi dapat membeli saham dari mana saja dan kapan saja sambil melakukan pekerjaan atau kegiatan penting lainnya. Sedangkan pada IPO konvensional, investor harus mengisi formulir secara manual dan mengirimkannya ke perusahaan yang menerbitkan saham.
6. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan e-IPO juga bisa lebih cepat daripada IPO konvensional. Penawaran saham dalam e-IPO umumnya dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, bahkan sangat mungkin apabila prosesnya hanya berlangsung dalam beberapa jam saja.
Sedangkan pada IPO konvensional, proses penawaran bisa memakan waktu beberapa minggu atau hingga berbulan-bulan.
7. Masa Penawaran
Masa penawaran dalam e-IPO lebih singkat dibandingkan dengan IPO konvensional. Biasanya, penawaran saham dalam e-IPO hanya berlangsung selama beberapa hari, sementara dalam IPO konvensional bisa berjalan hingga beberapa minggu. Perbedaan ini disebabkan oleh kemampuan platform perdagangan saham dalam mencapai investor secara lebih luas dan efisien.
Dengan pemahaman mengenai perbedaan antara IPO dan e-IPO, diharapkan Anda tidak akan lagi merasa bingung saat ingin melakukan transaksi investasi. E-IPO sekarang menjadi peluang bagi masyarakat yang belum pernah terlibat dalam investasi.
Jadi, tidak peduli apa latar belakang keuangan Anda, semua kalangan, termasuk mereka yang berada di kelas menengah ke bawah, dapat berpartisipasi dalam dunia investasi. Keberadaan e-IPO juga mencerminkan perkembangan dan kemajuan yang signifikan dalam masyarakat saat ini.
Mengenai masa depan, dunia investasi akan terus berkembang. Hal ini serupa dengan upaya HSB yang terus berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi mereka. Sistem yang digunakan selalu diperbarui untuk memastikan tidak ada kecurangan atau kesalahan.
Layanan customer service yang bisa dihubungi 24 jam setiap harinya juga menjadi nilai tambah sehingga para nasabah tidak perlu khawatir apabila mengalami kendala teknis. HSB sendiri membuktikan dirinya sebagai broker forex tepercaya yang legalitasnya tidak perlu lagi dipertanyakan.
BAPPEBTI, ICDX, dan ICH menjadi 3 lembaga lokal yang sudah memberikan izin bagi HSB untuk beroperasional di Indonesia. Itu berarti kamu bisa dengan tenang melakukan aktivitas trading agar keuntungan maksimal bisa didapatkan.
Kamu bisa belajar strategi dan istilah trading forex bersama glosarium HSB. Setelah itu, kamu bisa coba membuat akun demo untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. Selanjutnya, kamu bisa trading dengan aman dan nyaman dengan membuat akun live.
Kalau begitu langsung saja download aplikasi HSB dan daftar sekarang untuk akun trading demo!
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- 9 Jenis Instrumen Investasi bagi Semua Kalangan
Investasi adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan. Bagi semua kalangan, baik pemula ma...
- Kupas Habis Dasar Demand Pull Inflation Lengkap!
Mengerti dasar dari fenomena inflasi merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memahami bagaimana perekonomian suatu negara beroperasi. Sala...
Menabung dan Investasi, Apa Bedanya?Dalam perjalanan menuju kestabilan keuangan dan pertumbuhan finansial, menabung dan investasi muncul sebagai dua strategi utama yang sering digunak...
- Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Mahasiswa
Investasi bagi mahasiswa bukan hanya sekadar pilihan, tetapi juga langkah cerdas untuk pengelolaan keuangan masa depan yang stabil. Meskipun menabu...
Bingung Cara Memilih Investasi yang Tepat? Cek!Investasi merupakan langkah penting dalam merencanakan keuangan masa depan. Namun, dengan berbagai pilihan investasi yang tersedia, seringkali memb...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil