Ketentuan Pajak Trading Forex dan Cara Menghitungnya

Pajak adalah salah satu aspek yang penting dan seringkali kompleks dalam dunia keuangan. Khususnya, ketika berbicara tentang trading forex, pajak menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan secara serius. Meskipun mungkin tidak selalu menjadi topik yang paling menarik, pemahaman tentang ketentuan pajak trading forex adalah kunci untuk menjalani aktivitas ini secara efektif dan legal.

Dalam dunia yang terus berkembang ini, trading forex telah menjadi semakin populer di kalangan individu maupun institusi keuangan. Tetapi, seringkali, trader baru dalam pasar ini tidak sepenuhnya menyadari implikasi pajak yang ada. Pemahaman tentang cara menghitung pajak yang harus dibayarkan dan bagaimana mengoptimalkan kewajiban pajak dapat berdampak besar pada hasil trading kamu.

Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan ketentuan pajak trading forex dan bagaimana cara menghitungnya. Kami akan membantu kamu memahami aturan pajak yang berlaku dan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara mengelola aspek ini dalam aktivitas trading.

Pengenalan Pajak dalam Trading Forex

Trading forex kini telah menjadi aktivitas yang berpotensi memaksimalkan keuntungan sangat populer di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Semakin banyaknya orang yang melakukan trading forex, hal ini mendorong pemerintah untuk menetapkan pajak trading dasarnya berasal dari nilai profit yang diterima atau dari gaji seorang trader forex. 

Pajak adalah aspek penting dalam kegiatan trading forex. Setiap negara memiliki peraturan pajak yang berbeda-beda, dan aturan tersebut dapat memengaruhi sejauh mana keuntungan yang diperoleh dari trading forex akan menjadi bersih. Oleh karena itu, penting bagi trader forex untuk memahami aturan pajak yang berlaku di negara mereka dan memastikan bahwa mereka mematuhi semua ketentuan yang berlaku.

Ketentuan Pajak Trading Forex di Indonesia

Ketika berbicara tentang pajak trading forex, beberapa trader masih bingung dengan aturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Secara umum, pajak trading forex diatur oleh negara melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh).

Menurut UU PPh, semua penghasilan yang diterima dalam bentuk apa pun oleh warga negara Indonesia yang berada di dalam negeri atau di luar negeri, wajib membayarkan pajak sesuai dengan nilai pendapatan yang diterima. 

Berdasarkan UU tersebut, dapat dikatakan bahwa trader juga harus membayar pajak atas keuntungan yang mereka peroleh dari trading forex yang besarannya dilihat dari selisih kurs mata uang asing. Berikut adalah beberapa ketentuan pajak trading forex di Indonesia:

1. Tarif Pajak

Trader forex yang melakukan trading melalui broker di luar negeri, mereka masih harus membayar pajak di Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pajak yang harus dibayar adalah pajak penghasilan (PPh) final sebesar 20%. Namun, jika trader tersebut juga memiliki penghasilan lain yang diperoleh di Indonesia, maka pajak yang harus dibayar akan berbeda sesuai dengan tarif pajak yang berlaku.

Secara umum, tarif pajak penghasilan pribadi (PPh) di Indonesia berkisar antara 5% hingga 30%. Berikut merupakan aturan tentang wajib pajak pribadi yang terkena tarif progresif berdasarkan nominal pendapatan tahunan:

1. PPh 5%: Untuk pendapatan hingga Rp 50 juta per tahun.
2. PPh 15%: Untuk pendapatan antara Rp 50 juta hingga Rp 250 juta per tahun.
3. PPh 25%: Untuk pendapatan antara Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per tahun.
4. PPh 30%: Untuk pendapatan di atas Rp 500 juta per tahun.

2. Penghitungan Pajak

Penghitungan pajak trading forex dilakukan berdasarkan keuntungan bersih yang diperoleh dari transaksi forex. Keuntungan bersih dihitung dengan mengurangkan kerugian dari total pendapatan. Kerugian dalam trading forex juga dapat mengurangkan jumlah pajak yang harus dibayar.

3. Laporan Pajak

Setiap trader forex diwajibkan untuk melaporkan pendapatan dan kerugian mereka kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui laporan pajak yang disebut SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan). Laporan ini harus diserahkan setiap tahun sebelum batas waktu yang ditentukan oleh DJP.

4. Kewajiban Pajak WP OP

Trader forex yang mendapatkan pendapatan dari trading forex dianggap sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) dan harus mematuhi kewajiban pajak yang berlaku. Mereka juga memiliki hak untuk mengklaim potongan pajak atas biaya yang terkait dengan aktivitas trading mereka.

5. Pajak atas Bunga Swap

Pada trading forex, terdapat bunga swap yang dapat dikenakan pajak. Bunga swap adalah bunga yang diperoleh atau dibayar oleh trader saat mereka membiarkan posisi trading mereka terbuka semalam. Bunga swap ini juga masuk dalam perhitungan pajak trading forex.

Cara Menghitung Pajak Trading Forex

Menghitung pajak trading forex mungkin terdengar sulit bagi beberapa trader. Namun, sebenarnya sangat mudah jika kamu tahu rumus dan langkah-langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah cara menghitung pajak trading forex lengkap dengan rumus dan contoh perhitungannya.

1. Hitung Keuntungan Bersih

Langkah pertama adalah menghitung keuntungan bersih yang diperoleh dari trading forex dalam satu tahun pajak. Keuntungan bersih dihitung dengan mengurangkan kerugian dari total pendapatan. Misalnya, jika dalam satu tahun pajak seorang trader forex mendapatkan Rp 100 juta dari trading dan mengalami kerugian sebesar Rp 30 juta, maka keuntungan bersihnya adalah Rp 70 juta.

2. Tentukan Tarif Pajak

Setelah menghitung keuntungan bersih, selanjutnya tentukan tarif pajak yang berlaku berdasarkan besarnya pendapatan kamu. Tarif pajak dapat berbeda-beda tergantung pada jumlah pendapatan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

3. Hitung Jumlah Pajak

Selanjutnya, hitung jumlah pajak yang harus kamu bayar dengan mengalikan keuntungan bersih dengan tarif pajak yang berlaku. Misalnya, jika keuntungan bersih kamu adalah Rp 70 juta dan tarif pajak yang berlaku adalah 15%, maka jumlah pajak yang harus kamu bayar adalah Rp 70 juta x 15% = Rp 10,5 juta.

Rumus Menghitung Pajak Penghasilan 

Pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayar oleh trader forex dihitung berdasarkan rumus berikut:

PPh = tarif pajak x penghasilan kena pajak

Dengan ketentuan tambahan bahwa tarif pajak untuk PPh final adalah sebesar 20%. Sedangkan, penghasilan kena pajak sendiri dapat ditemukan melalui perhitungan selisih antara total keuntungan dan total kerugian dalam trading forex dalam satu bulan pajak. Agar tidak bingung, kamu bisa melihat contoh perhitungan berikut ini:

Seorang trader memperoleh keuntungan sebesar Rp10 juta dan kerugian sebesar Rp5 juta dalam satu bulan, maka penghasilan kena pajak adalah Rp5 juta. Melalui informasi tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan pajak penghasilan trader sebagai berikut:

PPh = 20% x (Rp10 juta - Rp5 juta)

PPh = 20% x Rp5 juta

PPh = Rp1 juta

Jadi, trader harus membayar pajak sebesar Rp1 juta pada bulan tersebut. Nilai pajak ini nantinya dapat berubah kembali di bulan berikutnya sebab disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian yang diterima.

Perhitungan PPh 21

Setelah menghitung pajak penghasilan, saatnya kamu menghitung PPh yang harus dibayarkan. PPh 21 adalah pemotongan nilai penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan kegiatan apa pun yang menghasilkan uang. Dalam kata lain, PPh 21 juga menjadi pajak yang wajib dibayar oleh trader forex yang melakukan trading. 

Perhitungannya cukup sederhana, yaitu kamu hanya perlu menghitung penghasilan bersih dari trading yang dijalankan dengan mengurangi modal dan hasil peningkatan modal awal dalam satu tahun. 

Selanjutnya, bagi kamu yang sudah berkeluarga, kurangi nilai penghasilan bersih tersebut dengan penghasilan tidak kena pajak atau PTKP yaitu sebesar Rp58 juta per satu tahun. Bingung dengan cara perhitungan PPh 21? Simak contoh berikut ini agar lebih mudah memahami.

Adi melakukan trading forex dengan modal awal sebesar Rp55 juta pada awal tahun. Setelah melakukan berbagai transaksi pasangan mata uang, modal awal tersebut meningkat nilainya menjadi Rp255 juta. Dari nilai tersebut, maka dapat dihitung PPh nya sebagai berikut:

Penghasilan bersih = Nilai akhir yang diterima - modal awal

          = Rp255.000.000 - Rp55.000.000

          = Rp200.000.000

Penghasilan kena pajak = Penghasilan bersih - penghasilan tidak kena pajak

      = Rp200.000.000 - Rp58.000.000

      = Rp142.000.000

Tarif progresif pajak = 5% x Rp55.000.000

= Rp2.750.000

PPh 21 = ((Penghasilan kena pajak - modal awal) x 15%) + Tarif progresif pajak

= ((Rp142.000.000 - Rp55.000.000) x 15%) + Rp2.750.000

= Rp13.050.000 + Rp2.750.000

= Rp15.800.000

Jadi melalui perhitungan tersebut, besaran pajak PPh 21 yang harus dibayarkan oleh Adi atas penghasilan trading forexnya pada tahun tersebut adalah Rp15.800.000. 

Meski sedikit rumit, pada dasarnya, kamu sangat perlu mengenal dan mengetahui cara perhitungan pajak trading forex ini. Pasalnya, pembayaran pajak adalah kewajiban bagi setiap orang yang berpenghasilan baik itu warga negara Indonesia dengan pekerjaan di dalam maupun luar negeri dan warga negara asing yang bekerja di Indonesia. 

Trading Forex Tanpa Risiko!

Sobat Trader, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, trading forex saat ini menjadi salah satu aktivitas yang menarik minat banyak orang sebab dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika kamu memahami tekniknya, memilih pasangan mata uang forex mudah dengan pergerakan yang baik, dan memilih platform trading yang tepercaya.  HSB Investasi menjadi salah satu platform trading yang menawarkan keragaman tools yang canggih, berbagai indikator trading dan adanya akun demo trading.

Dengan akun demo ini, kamu bisa mempraktikkan berbagai strategi trading tanpa harus mengambil risiko uang sungguhan dan tidak perlu membayar pajak dari hasil menggunakan akun demo trading. Untuk itu, kamu dapat memanfaatkan dana virtual gratis hingga $100,000 di akun demo trading HSB. 

Kamu bisa memanfaatkan akun demo di aplikasi trading HSB yang meraih penghargaan “The Most Innovative Broker 2022” dari ICDX.  Aplikasi HSB Investasi juga mudah digunakan dengan adanya fitur CS online 24 jam, talent board dan menu deposit yang dapat membantu kamu dalam mengeksekusi trading jadi lebih mudah, cepat dan efisien.

Kamu juga bisa mencoba trading secara real-time dengan 45 instrumen berupa 17 pasangan mata uang forex, 20 saham AS terpopuler, 5 Indeks raksasa dunia, dan 3 jenis komoditi paling hits seperti logam mulia emas, perak, serta minyak mentah tanpa harus khawatir merugi di aplikasi trading HSB.

Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan pasar trading dunia bersama HSB hanya dengan 4 langkah simple ini:
1. Registrasikan akun live HSB dengan menyertakan dokumen pendukung
2. Tunggu panggilan telepon tim KYC HSB untuk verifikasi data dirimu
3. Buat deposit trading melalui segregated account HSB yang telah teregulasi
4. Dan mulai pengalaman seru meraih peluang profit trading di pasar global dunia!

Komitmen dan dukungan penuh HSB untuk menjaga keamanan serta transparansi transaksi nasabahnya terwujud dalam regulasi resmi yang disahkan oleh BAPPEBTI di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Regulasi menjadi manajemen risiko trading paling dasar yang perlu Sobat Trader utamakan.

Bukan hanya aman, transparan, dan terdepan, HSB juga terus berupaya mengedukasi seluruh tradernya melalui beragam sumber media belajar trading baik online maupun offline sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader-trader sukses di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menunda peluang kesuksesan trading. Bergabunglah dengan HSB sekarang dan raih peluang profit tradingmu kemudian!***

Beladdina Annisa

SEO Content Writer

Satu juta download!