Index PMI manufaktur banyak digunakan untuk memberikan wawasan berharga tentang kesehatan sektor manufaktur suatu negara. PMI mengukur perubahan indikator utama seperti produksi, pesanan baru, pekerjaan, dan pengiriman pemasok.
Dengan memberikan gambaran real-time aktivitas ekonomi di sektor manufaktur, PMI dianggap sebagai indikator utama pertumbuhan ekonomi dan diawasi secara ketat oleh investor, pembuat kebijakan, dan analis.
Dalam konteks ini, memahami PMI dapat menjadi alat yang berharga untuk pengambilan keputusan, karena dapat membantu bisnis dan individu mengantisipasi perubahan ekonomi dan menyesuaikan strategi mereka. Baca selengkapnya di sini!
Apa itu Purchasing Managers Index?

Sumber: Website Official Wikimedia Commons
Purchasing Managers Index atau PMI adalah indeks arah tren ekonomi yang berlaku di sektor manufaktur dan jasa. Ini terdiri dari indeks difusi yang merangkum apakah kondisi pasar berkembang, tetap sama, atau menyusut seperti yang dilihat oleh purchasing manager.
Tujuan PMI manufaktur adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi sektor bisnis saat ini dan masa depan kepada pelaku sektor bisnis, analis, dan investor.
Cara Kerja Purchasing Managers Index (PMI)

Sumber: Website Official Faset
Di Amerika Serikat, data indeks PMI manufaktur dikumpulkan dan dirilis setiap bulan oleh Institute for Supply Management (ISM). Sementara di luar AS, khususnya Eropa, data indeks PMI dikumpulkan dan dirilis oleh IHS Markit Group.
PMI merupakan kumpulan dari survei-survei yang dilakukan kepada ratusan manager purchasing manufaktur di 19 industri primer, yang ditimbang berdasarkan kontribusinya terhadap PDB AS. Manager-manager ini terdiri dari bidang: inventori, perekrutan tenaga kerja, kecepatan supplier, tingkat produksi, dan order pelanggan.
Secara garis besar, survey yang dilakukan ISM terdiri atas 3 bidang, yaitu manufaktur, konstruksi, dan jasa. Survei bidang manufaktur dilakukan pada hari kerja pertama setiap bulan. Bidang konstruksi pada hari kerja kedua di awal bulan, bidang jasa pada hari kerja ketiga.
Apa Saja yang Termasuk Dalam PMI Sektor Manufaktur?
Karena sektor manufaktur adalah salah satu indeks paling signifikan, kita dapat menggunakannya sebagai contoh. PMI manufaktur menggunakan sub-indeks dan bobot berikut:
- Pesanan baru (30%)
- Output (25%)
- Tenaga kerja (20%)
- Waktu pengiriman pemasok (15%)
- Stok pembelian/persediaan (10%)
Cara Menghitung PMI
Perhitungan PMI adalah penjumlahan dari tanggapan survei. Karena PMI adalah indeks difusi, besarnya perubahan variabel tidak disertakan dalam persamaan. Sebaliknya, survei bertujuan untuk menentukan arah tren dan seberapa luasnya.
Mengingat hal tersebut, responden survei hanya diberikan tiga pilihan ketika ditanya mengenai kinerja masing-masing variabel jika dibandingkan dengan kinerjanya pada bulan sebelumnya. Artinya, partisipan dapat mengatakan bahwa variabel tersebut mengalami peningkatan, penurunan atau tetap tidak berubah.
Berdasarkan tanggapan tersebut, nilai PMI manufaktur dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
PMI = (P1 x 1) + (P2 x 0.5) + (P3 x 0)
Di mana:
P1 = persentase jawaban yang melaporkan adanya peningkatan
P2 = persentase jawaban yang melaporkan tidak ada perubahan
P3 = persentase jawaban yang melaporkan adanya kemunduran
Angka yang dihasilkan akan bernilai antara 0 dan 100. Pada batas atas, jika 100% responden menunjukkan peningkatan, nilai PMI akan sama dengan 100 (100% x 1). Pada batas bawah, jika 100% responden melaporkan penurunan, PMI akan sama dengan 0 (100% x 0).
Persis di antara keduanya, jika 100% responden mengindikasikan kondisi tetap konstan, tingkat perubahan akan menjadi nol dan PMI akan menjadi 50 (100% x 0,5). Pada angka 50 ini, suatu sektor dapat dinilai mengalami ekspansi atau kontraksi.
- Angka indeks PMI di atas 50 menandakan perekonomian dalam keadaan sehat, berkembang, dan mengalami ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
- Angka indeks PMI di bawah 50 menandakan perekonomian sedang dalam keadaan lemah dan mengalami kontraksi.
- Angka indeks PMI pada angka 50 menunjukkan tidak ada perubahan
- Angka indeks PMI berada di bawah 50 dalam 2 bulan terakhir secara terus-menerus berarti perekonomian memasuki fase resesi.
Semakin jauh indeks PMI manufaktur dari angka indeks 50 semakin besar tingkat perubahannya.
Bagaimana Indeks PMI Manufaktur Memengaruhi Keputusan Ekonomi?

Sumber: Wikimedia Commons
Data PMI manufaktur dan data relevan yang dihasilkan setiap bulan oleh ISM dari surveinya merupakan alat pengambilan keputusan penting bagi manajer dalam berbagai peran.
Tidak hanya para manajer, pemasok juga membuat keputusan berdasarkan PMI. Pemasok mengikuti PMI untuk memperkirakan jumlah permintaan produknya di masa mendatang. Pemasok juga bisa mengetahui berapa banyak persediaan yang dimiliki pelanggannya, yang juga memengaruhi jumlah produksi yang harus dihasilkan kliennya.
Informasi PMI tentang penawaran dan permintaan domestik konsumen memengaruhi harga yang dapat dibebankan pemasok. Jika pesanan baru dari produsen tumbuh, misalnya, maka pemasok dapat menaikkan harga. Di sisi lain, ketika pesanan baru menurun, perusahaan mungkin harus menurunkan harganya.
Perusahaan dapat menggunakan PMI untuk membantu merencanakan anggaran tahunannya, mengelola tingkat tenaga kerja, dan memperkirakan arus kas.
PMI Manufaktur Indonesia
Index PMI Manufaktur Indonesia dihitung berdasarkan survei yang dilakukan oleh Markit Economics atas permintaan Nikkei. Survei tersebut mengambil sampel dari sekitar 300 perusahaan manufaktur di Indonesia yang mewakili sekitar 80% dari total output manufaktur di Indonesia.
Index PMI Manufaktur Indonesia mencakup empat indikator utama, yaitu produksi, pesanan baru, ketersediaan tenaga kerja, dan pengiriman pemasok. Nilai PMI Manufaktur Indonesia dihitung dengan menggunakan skala 0-100, dimana angka di atas 50 menunjukkan ekspansi sektor manufaktur, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
PMI Manufaktur Indonesia menjadi penting untuk dipantau karena sektor manufaktur merupakan salah satu sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia.
Informasi dari PMI Manufaktur Indonesia ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi sektor manufaktur Indonesia, yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam merencanakan strategi bisnis yang tepat dan mengantisipasi perubahan ekonomi di masa depan.
Contoh Purchasing Managers Index (PMI)
Contoh PMI adalah sebagai berikut.
- Di China, aktivitas pabrik terkontraksi pada Juli 2022 karena lonjakan kasus covid-19. Biro Statistik China (NBS) mencatat PMI manufaktur turun China menjadi 49 dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 50,2.
- Korea Selatan (Korsel) mencatat penurunan aktivitas pabrik di negaranya. PMI manufaktur Korsel turun dari 51,3 pada Juni 2022 menjadi 49,8 pada Juli 2022. Output pabrik-pabrik Korsel pun turun dalam empat bulan berturut-turut ke tingkat terendahnya sejak Oktober 2021 karena permintaan domestik yang melemah.Menurut Ekonom S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti, produsen Korsel melaporkan bahwa tekanan inflasi yang kuat dan gangguan rantai pasokan yang berkelanjutan telah menghambat produksi dan permintaan di awal kuartal III, yang mengakibatkan penurunan aktivitas pabrik di Korea Selatan.
Kegunaan Data Indeks PMI Manufaktur dari ISM untuk Trading Forex

Sumber: FX Leaders
Investor juga dapat menggunakan data PMI manufaktur untuk keuntungan mereka karena merupakan indikator utama kondisi ekonomi. Dengan memperhatikan nilai dan pergerakan PMI, investor dapat menghasilkan pandangan ke depan yang menguntungkan dalam mengembangkan tren ekonomi secara keseluruhan.
Selain itu, indeks PMI manufaktur dan non manufaktur dari ISM ini sangat mempengaruhi pergerakan nilai mata uang, sehingga trader dapat memanfaatkan data ini untuk memprediksi pergerakan harga USD menjelang dan sesudah pengumuman ISM.
Trader juga perlu memperhatikan data indeks PMI untuk mendapat inspirasi trading. Hal ini dikarenakan ISM mengukur aktivitas ekonomi dari sisi manufaktur dan jasa.
Setelah laporan PMI ini dirilis, biasanya terjadi tingkat volatilitas yang tinggi. Investor dan trader dapat melihat kumpulan data PMI dari bulan-bulan sebelumnya untuk mengetahui apakah perekonomian negara Amerika Serikat menuju ke arah performa baik atau justru menurun.
Biasanya, investor dan trader akan membandingkan data indeks ISM bulan-bulan sebelumnya dengan angka prediksi untuk bulan berikutnya. Bila angka PMI lebih baik dari bulan sebelumnya, maka nilai USD cenderung mengalami kenaikan terhadap mata uang lainnya.
Apabila angka yang dirilis melebihi yang diprediksikan, maka akan terjadi pergerakan harga yang signifikan. Salah satu pasangan mata uang yang paling terpengaruh adalah EUR/USD. EUR juga merupakan mata uang yang sering diperdagangkan selain USD dan sering terjadi pertukaran antara kedua mata uang tersebut dalam skala global.
Angka ISM non manufaktur yang lemah biasanya diiringi penjualan mata uang dolar AS oleh investor. Bila angka tepat dengan yang diprediksikan atau sama dengan angka di bulan sebelumnya, maka biasanya tidak terjadi pergerakan nilai mata uang USD yang signifikan.
Itulah informasi seputar apa itu PMI, bagaimana asalnya, dan bagaimana kamu dapat menggunakannya saat trading. Buat kamu yang ingin melakukan trading, pastikan broker yang Sobat Trader gunakan sudah teregulasi BAPPEBTI dan menawarkan transaksi yang aman transparan agar terhindar dari investasi bodong.
Salah satu broker trading yang bisa kamu percayakan adalah HSB Investasi. HSB Investasi tak hanya mengantongi izin resmi BAPPEBTI, tetapi juga meraih penghargaan Best Innovative Broker 2022 dari ICDX. Jangan tunda lagi, jadilah bagian dari jutaan trader sukses bersama HSB Investasi! Download dan registrasikan akun akun trading-mu sekarang juga!***
DISCLAIMER
—
Artikel ini ditujukan sebatas sebagai sumber informasi dan edukasi serta tidak ditujukan sebagai sumber utama pemberian saran. Perlu dipahami bahwa aktivitas finansial investasi dan trading memiliki tingkat risiko yang perlu dikelola dengan baik. Pastikan Sobat Trader telah memahami potensi risiko yang mungkin muncul agar dapat meminimalisir kerugian di masa yang akan datang.