Meski sering terdengar dalam dunia trading, nyatanya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal apa itu candlestick. Pola candlestick adalah jenis grafik yang sejak lama digunakan di Jepang untuk meningkatkan akurasi perhitungan pergerakan harga.
Sejak abad ke-17, candlestick sudah diaplikasikan dalam keseharian masyarakat Jepang untuk melihat pola pergerakan harga beras. Metode perhitungan pola ini ditemukan oleh Munehisa Homma dengan asumsi bahwa harga bergerak dalam pola-pola khusus yang muncul di periode waktu tertentu.
Ada banyak pola candlestick yang terbentuk, namun secara garis besar, pola-pola tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk dasar. Cek penjelasan ketiganya di bawah ini ya Sobat Trader.
Apa Saja Komponen Candlestick?
Untuk bisa membaca dan memahami pola candlestick, Kamu perlu mengetahui komponen-komponen utamanya. Berikuta adalah tiga komponen pola candlestick:
1. Tubuh Candlestick (Body/Bar)
Komponen pertama adalah tubuh atau body candlestick yang merepresentasikan kecenderungan pihak mana yang memegang kendali pergerakan harga.
Analisis tubuh candlestick ini sangat penting, terutama ketika kamu sedang memantau harga emas hari ini, mempelajari chart patterns, atau menganalisis harga minyak dunia.
2. Warna Candlestick
Kamu akan menemukan Candlestick yang umumnya berwarna merah dan hijau di mana candle warna merah menunjukkan harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan dengan pola pergerakan harga ke arah bawah.
Sedangkan candlestick berwarna hijau menunjukkan bahwa harga pembukaan lebih tinggi daripada harga penutupan dengan pola pergerakan harga ke arah atas. Namun ada juga candle yang ditunjukkan dengan warna hitam dan putih atau tanpa warna. Candlestick warna hitam bekerja selayaknya candlestick warna merah dan candlestick putih atau tanpa warna yang bekerja selayaknya candlestick hijau.
3. Sumbu Candlestick (Wick)
Sumbu atau ekor candlestick, yang bisa juga disebut shadow wick juga bisa memberikanmu informasi akan pergerakan harga. Panjang pendeknya sumbu candlestick menunjukkan kecepatan gerakan harga dalam periode waktu tertentu.
4. Indikator Harga
Untuk menganalisa profit trading berdasarkan analisis pergerakan harga, tentunya Kamu perlu mengenal empat indikator harga yang ditunjukkan dalam candlestick chart.
- Harga Pembukaan: Harga awal saat pasar trading dibuka
- Harga Penutupan: Harga akhir saat pasar ditutup
- Low: Indikator harga terendah saat ini
- High: Indikator harga tertinggi saat ini
3 Bentuk Dasar Pola Candlestick
Setelah mengetahui apa itu candlestick dan komponen utamanya, kamu bisa mempelajari tiga bentuk dasar candlestick di bawah ini:
Pola Candlestick Single
Sesuai namanya, pola-pola candlestick single hanya membutuhkan satu body candlestick untuk membuat sebuah pola. Kamu bisa membaca sinyal trading yang terjadi pada hari tersebut dengan memperhatikan panjang dan pendeknya body candlestick.
Semakin panjang body candlestick, semakin intens pula aktivitas trading. Sebaliknya, semakin pendek body candlestick, menandakan tren trading sedang melemah. Berikut adalah 7 Pola Candlestick Single:
1. Pola Marubozu
Kata Marubuzo memiliki arti "Botak" dalam Bahasa Jepang yang jika dikaitkan dengan pola candlestick merepresentasikan body yang tidak memiliki sumbu ekor.
Pola Marubozu terbagi kembali dalam dua jenis pola berdasarkan tren gerakan harga di pasar, Bullish Marubozu dan Bearish Marubozu. Bullish Marubozu yang direpresentasikan dengan warna hijau mengindikasikan adanya ketertarikan kuat pada posisi beli instrumen sepanjang hari tersebut.
Bullish Marubozu bisa memberikan informasi bahwa sepanjang sesi trading di hari tersebut, harga tidak pernah berada di bawah harga pembukaan. Sedangkan Bearish Marubozu yang umumnya digambarkan dengan warna merah mengindikasikan sepanjang hari tersebut, harga tidak mengalami kenaikan berarti melebihi harga pembukaan. Ini artinya ada tekanan jual yang besar.
2. Pola Spinning Top
Pada pola ini, ukuran body candlestick berukuran kecil dengan sumbu yang memanjang di bagian atas dan bawah body. Pola Spinning Top memberikan informasi situasi pasar saat itu.
Spinning Top yang terjadi saat downtrend menunjukkan bearish berada dalam kendali mutlak karena berhasil menekan harga lebih rendah dan mengkonsolidasikan posisi sebelum melanjutkan aksi jual lainnya.
Sedangkan pada saat uptrend, Spinning Top justru menunjukkan adanya kebingungan dan keragu-raguan di pasar akan kemungkinan terjadinya tren pembalikan atau tren berkelanjutan. Dalam situasi ini, kamu lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan meminimalkan ukuran posisi.
3. Pola Doji
Kata "Doji" di ambil dari Bahasa Jepang yang artinya adalah sebuah kesalahan. Sobat Trader bisa mengenali pola doji dengan melihat ukuran candle yang sangat kecil atau tipis. Pola Doji terjadi saat harga open dan close hampir sama dalam timeframe tertentu seperti mingguan, harian, atau bahkan hitungan menit.
Implikasi Pola Doji serupa dengan Pola Spinning Top yang menunjukkan adanya ketidakpastian pegerakan harga. Pola Candlestick Doji terdiri dari beragam jenis seperti Dragonfly Doji, Long Legged Doji, dan Gravestone Doji.
4. Pola Hammer
Sesuai namanya, pola ini menyerupai palu dengan bagian sumbu yang memanjang di bagian bawah body candlestick. Pola ini menunjukkan sinyalpembalikan ke arah bullish yang kuat. Semakin panjang dan semakin bawah sumbu ekor candlestick, menandakan semakin besar pula pola bullish yang akan terjadi.
Sumbu bawah yang panjang menjadi sinyal bahwa penjual sedang berupaya menekan harga instrumen serendah mungkin, namun upaya tersebut digagalkan dengan kehadiran pembeli yang justru menekan harga juall dan menutupnya dekat titik harga pembukaan.
5. Pola Hanging Man
Jeni pola ini menunjukkan adanya sinyal reversal, dimana pada Pola Hanging Man, reversal yang terjadi menuju ke arah bearish. Bar candlestick berukuran kecil dengan sumbu ekor yang juga memanjang ke bawah yang memberikan informasi bahwa penjual menekan harga lebih rendah selama sesi berlangsung.
6. Pola Inverted Hammer
Jika pada Pola Hammer sumbu ekor panjang berada di bagian bawah bar candlestick, pada pola inverted hammer, sumbu ekor memanjang di atas bar candlestick.
Inverted Hammer menjadi sinyal tren bullish reversal candlestick yang perlu dikonfirmasi dengan keberadaan bullish yang sebenarnya. Sumbu memanjang di bagian atas memberikan informasi bahwa pembeli sedang berupaya menawar harga agar lebih tinggi lagi hingga akhirnya harga berhasil ditutup mendekati harga pembukaannya.
7. Pola Shooting Star
Shooting star merupakan jenis pola bearish reversal candlestick. Ukuran dan posisi sumbu ekor pun serupa dengan inverted hammer yang berada di bagian atas bar candlestick.
Pola jenis ini menunjukkan harga pembukaan berada di titik terendah dan berusaha untuk naik namun upaya tersebut gagal dan harga tetap turun ke bawah.
Pola Candlestick Double
Candlestick berikutnya adalah pola yang hadir dari dua bar candlestick. Untuk dapat membaca candlestick ini, kamu harus menganalisa bar yang terjadi berikutnya. Di bawah ini adalah beberapa jenis candlestick double:
1. Tweezer bottoms dan Tweezer tops
Jenis pola tweezer bottoms terjadi pada saat downtrend dan menandakan sinyal kecenderungan harga akan naik. Pola jenis ini memiliki sumbu memanjang ke bawah yang diapit candlestick bearish dan bullish di kanan dan kirinya.
Sedangkan pada pola tweezer tops, sumbu candlestick memanjang ke arah atas dan terjadi pada saat uptrend yang menunjukan harga meroket ke atas dan memantul lagi ke bawah.
2. Pola Harami
Pola double berikutnya adalah Pola Harami yang bisa memberikan informasi adanya keraguan atau kebingung pembeli. Pola ini dapat dibedakan menjadi Pola Bearish Harami yang mengindikasikan tren harga akan bergerak terus ke atas dalam uptrend ditandai dengan candlestick berukuran kecil dan merah yang seluruh ukurannya berada di dalam ukuran candlestick di hari sebelumnya.
Pola Harami yang lainnya adalah Pola Bullish Harami yang mengindikasikan sinyal gerakan harga yang turun saat downtrend dan ditunjukkan dengan candlestick hijau berukuran kecil yang muncul di tengah candlestick merah berukuran panjang pada hari sebelumnya.
3. Bearish Engulfing
Untuk membaca candlestick bearish engulfing, kamu harus memerhatikan candlestick berwarna merah berukuran lebih panjang dari candlestick hijau di sebelah kanannya. Pola ini mengindikasikan gerakan harga yang cenderung terus turun akibat kontrol kuat penjual.
4. Bullish Engulfing
Di sisi lain, pola bullish engulfing justru memberikan sinyal gerakan harga yang cenderung naik akibat dominasi kuat pembeli. Kamu bisa melihat pola bullish engulfing ini dengan mengidentifikasi candle merah yang ukurannya lebih pendek dari candlestick hijau di sebelah kanannya.
Pola Candlestick Triple
Analisis teknikal ketiga adalah candlestick triple yang mengharuskanmu untuk menganalisa gerakan harga dan pola yang terdiri dari tiga tubuh candle. Apa saja pola-pola candlestick triple? berikut adalah jenis-jenisnya:
1. Three White Soldiers
Baik pola three white soldiers maupun three black crows, keduanya merupakan pola pembalikan yang muncul setelah terjadi uptrend atau downtrend yang sangat kuat. Pada Three White Soldiers, sinyal yang muncul adalah sinyal pembalikan downtrend yang kuat dimana tiga tubuh candle bullish secara berturut-turut ditutup dengan posisi harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.
2. Three Black Crows
Candlestick three black crows menunjukkan tren reversal yang kuat saat uptrend menuju bearish. Pola ini juga menunjukan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan di hari yang sama.
Three Black Crows harus berupa candle bearish dengan badan panjang yang ditutup pada atau dekat pergerakan harga rendah untuk jangka waktu tersebut.
3. Evening Star
Evening star terjadi dalam periode uptrend yang menunjukkan kecenderungan arah tren menuju bearish. Adapun ciri-ciri yang dapat kamu kenali dari pola ini antara lain candle pertama merupakan candle bullish, candle kedua berukuran lebih kecil dari candle pertama, candle ketiga merupakan candle bearsih yang lebih panjang dari tubuh candle kedua dengan posisi harga penutupan berada lebih dari setengah candlestick pertama.
4. Morning Star
Pola morning star mampu memberikan sinyal adanya kecenderungan tren ke arah bullish. Untuk mengenali candlestick ini, kamu bisa melihat ciri-ciri utamanya seperti tubuh candle pertama merupakan candle bearish, ukuran candle kedua berukuran lebih kecil, candle ketiga lebih panjang dari candle kedua dengan posisi harga penutupan lebih dari setengah candle pertama.
Manfaat Membaca Candlestick
Kenali juga manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan analisis teknikal menggunakan pola candlestick berikut ini:
1. Memudahkan Analisa Trading
Pola serupa yang kerap kali muncul secara berulang dengan aturan yang jelas dari Pola Candlestick dapat memudahkanmu untuk menganalisa potensi profit.
Sobat Trader juga bisa membuat analisa dengan membaca komponen-komponen utama candlestick dan indikator pendukung lainnya.
2. Memberikan Informasi Tren Harga
Indikator harga merupakan salah satu komponen utama candlestick yang dapat kamu manfaatkan untuk meraih peluang profit. Sebelum memutuskan mengambil aksi trading, ada baiknya Sobat Trader memerhatikan dengan baik posisi harga terendah, harga tertinggi, harga pembukaan dan harga penutupan dalam grafik candlestick.
3. Pelengkap Analisa Teknikal
Pola candlestick tidak hanya bisa dianalisa secara mandiri, kamu juga bisa menjadikan pola-pola ini dengan indikator analisa teknikal lainnya untuk membuat perhitungan potensi keuntungan yang lebih akurat.
Selain itu, kamu juga bisa menjadikan candlestick sebagai cara mengkonfirmasi indikator dan kecenderungan tren yang terjadi.
4. Penentu Pergerakan Harga Pembukaan
Dengan melakukan analisa teknikal pada candlestick, trader dapat memprediksi pergerakan harga aset pada sesi pembukaan dan penutupan. Pola berulang yang kerap terjadi dalam situasi tertentu bisa menjadi landasanmu dalam memprediksi pergerakan harga pembukaan dan penutupan
Itu tadi penjelasan pola dasar candlestick yang perlu Sobat Trader pahami. Jika kamu ingin mempelajarinya dalam trrding forex atau trading saham luar negeri tanpa risiko, kamu bisa menggunakan akun demo gratis.
Akun demo HSB Investasi memberikan dana virtual hingga $100,000 untuk mencoba berbagai strategi trading dan instrumen seperti pasangan mata uang forex, saham AS, indeks seperti Hang Seng atau Dow Jones index, dan komoditas seperti XAUUSD, XAGUSD, dan USOil. Dengan menggunakan aplikasi trading HSB, kamu dapat berlatih dengan chart patterns lengkap dan fitur manajemen risiko tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
Manfaatkan aplikasi trading terpercaya HSB untuk pengalaman trading yang mulus dan efisien, lengkap dengan broker forex terbaik di Indonesia.
Unduh aplikasi HSB Investasi sekarang di Android dan iOS. Mulai perjalanan trading online sekarang!!
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
- Menimbang Dampak Hasil Pilpres Amerika 2024 Terhadap Ekonomi Indonesia
Pemilu Amerika Serikat telah ditutup pada Selasa (6/11) dini hari waktu setempat. Setelah penutupan pemungutan suara, kini mata dunia tertuju pada ...
- Prediksi Pergerakan Market Jika Kamala Harris Terpilih jadi Presiden AS
Pemilihan presiden AS 2024 akan membawa tantangan baru bagi perekonomian global, terutama jika Kamala Harris terpilih. Sebagai bagian dari pemerint...
Prediksi Arah Market Jika Donald Trump jadi Presiden ASDonald Trump, kandidat Partai Republik, kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2024, kali ini menghadapi Kamala Harris. Setelah masa ...
- Cara Memulai Toko Emas dan Berapa Modal yang Dibutuhkan Agar Cepat Balik Modal
Memulai usaha toko emas bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan, apalagi melihat kebutuhan akan emas yang selalu stabil dan bahkan cenderung naik...
6 Faktor Penting dalam Menghitung Risiko PortofolioMengelola portofolio investasi bukan hanya tentang memilih aset yang bisa memberikan return maksimal, tetapi juga tentang memahami dan mengelola ri...
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil