Hamas Tiba-Tiba Kecam Keras Biden, Kira-Kira Ada Apa?
Dilansir dari CNBC Indonesia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikecam keras Hamas, milisi Palestina yang berkuasa di Gaza. Pernyataan sang presiden soal gencatan senjata terbaru membuat kelompok itu meradang.
Mengutip AFP, Biden mengatakan gencatan senjata di Gaza akan mungkin terjadi jika Hamas membebaskan sanderanya. Hamas menilai pernyataan tersebut adalah “kemunduran” dalam negosiasi.
“Kami mengutuk sikap presiden AS ini,” tegas Hamas dalam sebuah pernyataan dimuat AFP, Senin (13/5/2024).
“Kami menganggapnya sebagai kemunduran dari hasil perundingan putaran terakhir, yang mengarah pada persetujuan gerakan tersebut terhadap proposal yang diajukan oleh mediator,” tambahnya.
Sebelumnya pernyataan itu sendiri dikatakan Biden, Sabtu. Ia mengangkat topik sandera dalam pidatonya di Seattle setelah memperingatkan Israel bahwa ia akan berhenti memasok peluru artileri dan senjata lainnya jika negara itu mengirim pasukan darat ke kota Rafah.
Saat ini, negosiasi antara Hamas dan Israel mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera sudah terhenti. Gencatan senjata terbaru yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan AS, setop seiring serangan di Rafah yang benar-benar dilakukan Israel.
“Upaya gencatan senjata di Gaza telah kembali ke titik awal,” kata Hamas lagi.
“Benjamin Netanyahu terburu-buru membatalkan perundingan tersebut dengan melancarkan serangan di Rafah,” tambahnya.
“Israel meningkatkan pembantaian brutal di berbagai wilayah Jalur Gaza …. menegaskan kembali upaya mereka untuk melanjutkan perang genosida di Gaza,” jelasnya.
Sejak Sabtu, militer Israel memperluas perintah evakuasi di Rafah timur dan mengatakan 300.000 warga Palestina telah meninggalkan daerah tersebut. Israel menentang permintaan dunia internasional pada minggu ini dan mengirim tank dan pasukan ke Rafah timur, yang secara efektif menutup jalur bantuan utama.