Memahami cara menggunakan indikator Money Flow Index (MFI) sangat penting bagi kamu yang ingin belajar trading. Jika bisa memahami bagaimana indikator MFI bekerja, kamu dapat memanfaatkannya sebagai alat yang efektif untuk memperoleh sinyal-sinyal trading yang akurat.
Penggunaan indikator MFI juga dapat membantu kamu dalam mengenali kondisi pasar yang sedang overbought atau oversold, sehingga kamu dapat mengambil keputusan trading yang tepat dan mengoptimalkan keuntungan yang kamu peroleh.
Untuk itu, mempelajari cara menggunakan indikator MFI menjadi langkah awal yang sangat penting bagi kamu yang ingin sukses dalam trading. Kalau begitu, yuk simak cara menggunakannya di bawah ini.
Apa Itu Indikator Money Flow Index?
Kamu pasti pernah mendengar istilah indikator Money Flow Index (MFI) dalam dunia trading saham atau forex. Indikator MFI merupakan salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk menentukan tren pergerakan harga di pasar saham atau forex.
Indikator MFI sering digunakan oleh para trader untuk mengetahui arah pergerakan harga yang sedang terjadi di pasar. Indikator ini didasarkan pada prinsip bahwa arus uang akan mengikuti arah pergerakan harga, sehingga para trader dapat memperkirakan arah pergerakan harga selanjutnya.
Rumus Menghitung Money Flow Index
Indikator MFI digunakan untuk mengukur tekanan beli dan jual pada suatu aset dan memberikan informasi tentang arus uang yang masuk dan keluar dari pasar. Dalam menggunakan indikator MFI, trader perlu menghitung nilai MFI dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Di bawah ini terdapat beberapa rumus menghitung MFI yang penting untuk kamu ketahui.
1. Money Flow (MF)
MF merupakan hasil perkalian antara harga typical dengan volume. Harga typical dihitung dengan menjumlahkan harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan, kemudian dibagi dengan 3. Rumusnya sebagai berikut:
Harga typical = (Harga tertinggi + Harga terendah + Harga penutupan) / 3
Money Flow = Harga typical x Volume
Jika harga typical saat ini lebih tinggi dari harga typical sebelumnya, maka nilai MF dihitung sebagai positif (+MF). Jika sebaliknya, harga typical saat ini lebih rendah dari harga typical sebelumnya, maka nilai MF dihitung sebagai negatif (-MF).
2. Positive Money Flow (PMF)
PMF adalah total MF yang dihasilkan pada hari-hari ketika harga typical saat ini lebih tinggi dari harga typical sebelumnya. Berikut ini rumusnya: PMF = Jumlah MF pada hari saat harga typical lebih tinggi dari harga typical pada hari sebelumnya.
3. Negative Money Flow (NMF)
Untuk NMF merupakan total MF yang dihasilkan pada saat harga typical saat ini lebih rendah dari harga typical sebelumnya. Rumusnya adalah: NMF = Jumlah MF pada hari saat harga typical lebih rendah dari harga typical pada hari sebelumnya.
4. Money Flow Ratio (MFR)
MFR yaitu rasio antara PMF dan NMF. MFR menunjukkan kekuatan tekanan beli atau jual pada suatu aset. Berikut untuk rumusnya:
MFR = PMF / NMF
Setelah menghitung nilai PMF, NMF, dan MFR, trader dapat menghitung nilai MFI dengan menggunakan rumus berikut:
MFI = 100 – (100 / (1 + MFR))
Dalam menghitung nilai MFI, trader perlu memperhatikan periode yang digunakan. Periode yang lebih pendek akan memberikan sinyal yang lebih cepat namun bersifat lebih sensitif, sedangkan periode yang lebih panjang memberikan sinyal yang lebih lambat namun lebih akurat.
Supaya kamu lebih paham lagi bagaimana menggunakan rumus perhitungan MFI di atas, coba perhatikan contoh perhitungan berikut ini:
- Hitung harga-tengah (typical price) pada setiap periode. Misalnya, pada periode tertentu, harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) dari sebuah aset adalah 150, 100, dan 120. Maka, harga-tengah pada periode tersebut adalah (150+100+120)/3 = 123.33.
- Selanjutnya, hitunglah nilai MF dengan mengalikan harga-tengah dengan volume (jumlah saham yang diperdagangkan) pada setiap periode. Jika pada periode tersebut volume adalah 500, maka nilai MF-nya 123.33 x 500 = 61,665.
- Tentukan arah pergerakan harga pada setiap periode (up atau down). Jika harga penutupan pada periode tersebut lebih tinggi daripada harga penutupan pada periode sebelumnya, maka arah pergerakan harga dianggap up. Sebaliknya, jika harga penutupan lebih rendah, maka arah pergerakan harga dianggap down.
- Hitung nilai PMF dan NMF pada setiap periode. Jika arah pergerakan harga adalah up, maka nilai PMF adalah MF. Jika arah pergerakan harga down, maka nilai NMF adalah MF. Jika tidak ada perubahan arah pergerakan harga, maka MF dianggap nol.
- Hitung MR pada setiap periode dengan membagi nilai PMF dengan NMF. Jika tidak ada NMF, maka MR dianggap tak terhingga.
Saat kamu mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat menghitung nilai MFI pada setiap periode dan menggunakannya sebagai alat untuk memperoleh sinyal-sinyal trading yang akurat.
Cara Menggunakan Indikator Money Flow Index
Dalam menggunakan indikator Money Flow Index, trader dapat memperoleh informasi tentang arus uang yang masuk dan keluar dari pasar, serta memperoleh sinyal buy atau sell yang akurat. Jika kamu masih bingung bagaimana cara menggunakan indikator MFI ini, mari simak beberapa caranya di bawah ini.
1. Menggunakan Overbought dan Oversold Level
Indikator MFI dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada suatu aset. Jika nilai MFI berada di atas 80, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi overbought, sehingga kemungkinan akan terjadi koreksi harga. Sebaliknya, jika nilai MFI berada di bawah 20, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi oversold, sehingga kemungkinan akan terjadi kenaikan harga.
2. Menggunakan Divergence
Kamu juga bisa menggunakan indikator MFI untuk mengidentifikasi divergensi antara arus uang dan pergerakan harga di pasar finansial. Divergensi bullish dapat terjadi saat arus uang meningkat namun harga aset turun, sementara divergensi bearish bisa terjadi saat arus uang menurun namun harga aset naik. Saat menggunakan indikator MFI, trader dapat memanfaatkan divergensi ini untuk mendapatkan sinyal buy atau sell yang akurat untuk trading.
3. Menggunakan Cross Over
Dalam trading, indikator MFI dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal buy atau sell melalui cross over antara garis MFI dan level 20 atau 80. Jika garis MFI melewati level 20 dari bawah ke atas, itu menandakan sinyal buy, sementara jika garis MFI melewati level 80 dari atas ke bawah, artinya menandakan sinyal sell. Jika kamu memanfaatkan sinyal-sinyal ini, maka kamu dapat memperoleh profit dalam trading dengan indikator MFI.
4. Menggunakan Konfirmasi Dari Indikator Lain
Indikator MFI dapat kamu gunakan juga sebagai konfirmasi dari indikator lain seperti moving average atau Relative Strength Index (RSI). Saat membandingkan sinyal yang dihasilkan oleh MFI dengan sinyal dari indikator lain, trader dapat menentukan apakah sinyal tersebut akurat dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan trading.
Jika sinyal yang dihasilkan oleh MFI sejalan dengan sinyal dari indikator lain, maka kemungkinan besar sinyal tersebut akurat dan dapat digunakan untuk memperoleh profit dalam trading. Kamu pun bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
5. Menggunakan Time Frame yang Sesuai
Saat memakai indikator MFI, trader perlu memperhatikan time frame yang digunakan. Time frame yang lebih pendek akan memberikan sinyal yang lebih cepat namun bersifat lebih sensitif, sedangkan time frame yang lebih panjang memberikan sinyal yang lebih lambat namun lebih akurat. Trader perlu mencari time frame yang sesuai dengan strategi trading untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jadi, jika kamu ingin mendapatkan keuntungan maksimal dari trading forex atau saham, penting untuk kamu memahami indikator Money Flow Index ini. Implementasikan cara-cara yang telah diuraikan di atas agar kamu bisa mendapatkan return yang sesuai ekspektasi serta bisa meminimalisir kerugian.
Kamu juga bisa belajar lebih dalam mengenai indikator ini bersama HSB Academy, lalu kamu bisa mencoba mengaplikasikannya melalui akun demo di HSB. Jika kamu sudah benar-benar memahaminya, kamu bisa trading forex secara langsung. Jadi, tunggu apalagi? Download aplikasi HSB sekarang dan mulai trading dengan aman dan transparan. ***