Pernahkah kamu mendengar kata “reversal” dalam konteks trading? Apa arti reversal yang kamu pahami? Dalam bahasa Inggris sendiri kata reversal memiliki makna perubahan dalam arah yang berlawanan. Kata tersebut juga bisa diartikan sebagai pembalikan atau pemutaran.
Dari arti singkat ini sebenarnya kamu bisa mengetahui bahwa reversal mengacu pada kejadian pembalikan tren harga yang terlihat dari grafik candlestick. Penting untuk memahami arti reversal yang sesungguhnya supaya keuntungan bisa kamu dapatkan.
Selain reversal, ada juga kata retracement. Pernah mendengarnya? Tidak apa-apa kalau belum mengerti karena HSB sudah mengumpulkan informasi yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu sudah siap belajar? Kalau begitu langsung saja baca informasi di bawah ini secara saksama.
Apa Arti Reversal?
Reversal adalah keadaan perubahan atau pembalikan arah tren harga suatu instrumen investasi. Hal ini bisa berarti pembalikan tren harga pada saham, indeks, emas, forex, ataupun komoditas.
Pembalikan arah tren harga dapat diketahui setelah para trader melakukan berbagai analisis teknikal maupun fundamental untuk memprediksi pergerakan serta pola harga dalam grafik candlestick.
Jadi para trader akan menggunakan berbagai alat bantu seperti indikator-indikator dan strategi lainnya yang sudah sering digunakan saat melakukan trading. Begitu trader merasa bahwa muncul sinyal-sinyal pembalikan arah maka mereka akan mengambil keputusan untuk membuka atau menutup posisi.
Nantinya dalam grafik candlestick kamu akan melihat ada grafik yang bergerak naik tetapi juga ada yang turun. Dua grafik inilah yang menjadi panduan untuk mengambil keputusan. Apabila grafik menunjukkan adanya pembalikan harga dari naik menjadi turun maka trader biasanya akan cepat-cepat menutup posisi.
Sebaliknya saat grafik menunjukkan pembalikan harga dari turun menjadi naik maka trader akan membuka posisi untuk meraih keuntungan. Pembalikan tren harga ini juga memiliki sebutan masing-masing yang penting untuk kamu pahami.
Perubahan tren harga dari naik menjadi turun disebut sebagai bearish reversal. Sedangkan perubahan harga dari turun menjadi naik disebut bullish reversal. Mungkin kamu jadi bertanya “Apakah pembalikan arah harga atau reversal terjadi setiap hari?”
Reversal tentu bisa terjadi setiap hari, tetapi juga bisa mingguan, atau bahkan bulanan. Hal ini tergantung pada keadaan ekonomi, politik, dan kejadian lainnya yang dapat membuat harga tidak stabil. Meski tidak ada yang tahu pasti kapan tren harga berbalik arah, para trader bisa menggunakan berbagai alat bantu untuk memperkirakannya.
Apa Arti Retracement?
“Jika sebelumnya reversal berarti pembalikan arah harga, bagaimana dengan retracement?” “Apakah artinya tidak terjadi pembalikan harga?” Tentu tidak! Retracement mengacu pada kejadian pembalikan harga namun hanya bersifat sementara. Biasanya retracement terjadi di tengah-tengah tren harga yang sedang bergerak menguat.
Sebagai contoh, andaikan bahwa tren harga saham saat ini sedang naik dan menguat. Kemudian muncul pembalikan harga di tengah-tengah tren yang memberikan tanda kepada trader bahwa harga bisa naik lebih tinggi lagi daripada sebelumnya.
Jadi para trader sebenarnya bisa bersiap-siap untuk membuka posisi dengan modal yang lebih besar demi mendapatkan keuntungan yang juga lebih besar. Tetapi hal ini akan berakibat fatal untuk trader yang salah mengartikan pembalikan harga di tengah-tengah tren yang sedang menurun.
Apabila terlihat adanya pembalikan harga menjadi naik di tengah-tengah tren yang menurun maka seharusnya trader tidak membuka posisi.
Trader harus tahu bahwa pembalikan harga menjadi naik hanya sementara dan dapat menurun ke arah yang jauh lebih rendah dari sebelumnya. Jika trader membuka posisi dalam keadaan ini maka mereka akan mengalami kerugian besar.
Manfaat Mengidentifikasi Reversal
Mengidentifikasi sinyal reversal sangat penting karena kamu jadi tahu kapan harus membuka dan menutup posisi. Mengetahui bahwa tren harga akan segera berbalik arah juga menghindarkan kamu dari kerugian yang besar.
Makin cepat kamu menyadari pembalikan arah harga makin sedikit juga risiko yang perlu ditanggung. Tetapi akan menjadi keuntungan saat kamu juga menyadari lebih cepat bahwa harga akan berbalik naik. Dalam keadaan ini kamu jadi punya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.
Cara Mengidentifikasi Reversal dan Retracement
Identifikasi reversal serta retracement dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti menggunakan garis support dan resistance, memperhatikan garis tren, juga dengan mengenali pola-pola yang terbentuk dalam grafik candlestick. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Garis Support dan Resistance
Garis support dan resistance merupakan garis yang terbentuk dari titik tertinggi atau terendah dalam grafik candlestick. Garis support mengacu kepada titik terendah dari pergerakan tren harga.
Sebaliknya garis resistance adalah titik tertinggi dari pergerakan harga tren. Kedua garis ini digunakan untuk melihat apakah tren harga akan terjadi reversal atau tidak. Apabila muncul breakout maka pembalikan harga sangat mungkin terjadi. Selain itu pembalikan juga terlihat saat tren harga menembus garis support atau resistance.
2. Garis Tren
Garis tren terbentuk dengan menghubungkan beberapa titik grafik uptrend. Ketika dihubungkan maka akan terbentuk garis miring.
Garis miring inilah yang disebut garis tren. Ketika garis yang telah terbentuk terus bergerak lurus maka tren harga akan tetap berjalan sesuai arah. Tetapi saat grafik harga menembus garis tren yang telah dibuat maka akan terjadi pembalikan.
3. Pola-Pola Grafik
Terakhir kamu bisa mengidentifikasinya dengan melihat apakah ada pola-pola atau chart pattern yang terbentuk. Biasanya pembalikan arah akan menciptakan beberapa pola seperti:
- V or spike pattern
- Double bottom or tops
- Triple bottom or tops
- Head and shoulders (inverse)
- Rounding bottoms or tops
- Rising or falling wedge
3 Strategi Trading Saat Terjadi Reversal dan Retracement
Sudah berhasil mengidentifikasi reversal dan retracement? Kamu memiliki 3 pilihan untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Untuk reversal, kamu bisa memilih buy on breakout atau buy on weakness. Di sisi lain, kamu bisa memilih buy on retracement stage 2 saat menemukan retracement.
1. Buy on Breakout
Buy on breakout bisa kamu lakukan ketika terlihat ada bullish reversal pada grafik candlestick. Seperti namanya, kamu sebenarnya sedang menunggu terjadinya breakout untuk memastikan prediksi yang dilakukan tepat.
2. Buy on Weakness
Kamu juga bisa membuka posisi di area garis support ketika sudah melihat adanya tren harga yang mulai menurun. Namun hal ini hanya boleh dilakukan ketika saham masih berada di stage 1. Nantinya trader dapat memanfaatkannya ketika terjadi pantulan atau bounce.
3. Buy on Retracement
Jika dua strategi sebelumnya dilakukan ketika menemukan reversal, kali ini kamu bisa melakukannya saat melihat retracement. Buy on retracement dilakukan ketika tren berubah naik saat saham berada di stage 2 dan pada area garis support.
Jadi apakah kamu sudah mengerti apa arti reversal dan retracement? Semoga informasi di atas membantu kamu untuk dapat lebih mengerti cara menemukan sinyal pembalikan harga jangka panjang (reversal) dan jangka pendek (retracement) secara akurat.
Mempelajari strategi trading baru tentu penting, namun di samping itu kamu juga perlu jeli memilih broker yang digunakan untuk trading. Pasalnya ada broker yang melakukan manipulasi demi mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri.
Pilih yang sudah pasti aman, tepercaya, dan memiliki legalitas lembaga lokal yang jelas seperti HSB. Melalui 3 lembaga lokal yaitu ICDX, BAPPEBTI, dan ICH, HSB telah menunjukkan keamanannya untuk digunakan masyarakat Indonesia.
HSB merupakan aplikasi trading saham, forex, indeks, emas, dan komoditas yang menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan nasabah dalam melakukan jual beli instrumen investasi dari mana saja dan kapan saja. Nikmati semua fitur dan kemudahan HSB dengan download aplikasinya sekarang juga!